Salin Artikel

Sebanyak 50 Ribu Bibit Vetiver Ditanam di Lereng Gunung Semeru

Secara simbolis, penanaman dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi dan masing-masing jajarannya.

Penanaman tanaman Vetiver kata Khofifah, menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi sebagai bentuk konservasi alam.

Kegiatan yang sama juga dilakukan Presiden Jokowi pada hari yang sama di Wonogiri, Jawa Tengah.

"Hari ini baru ditanam 50.000 vetiver. Ke depan akan terus ditanam sampai 200 ribu. Vertiver ini butuh air, sehingga ditanam saat musim hujan," kata Khofifah.

"Di tempat lain seperti di tanggul sungai juga bisa, karena fungsinya untuk mengikat tanah dan meminimalisasi dampak bencana longsor," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat memerintahkan pejabat daerah untuk mengupayakan mitigasi bencana melalui penanaman tanaman vetiver.

Jokowi mengatakan, tanaman vetiver merupakan jenis tanaman yang diketahui memiliki kemampuan untuk mencegah tanah longsor dan erosi.

Menurut dia, tanaman vetiver dapat menjaga stabilitas tanah. Berdasarkan artikel BNPB berjudul "Vetiver untuk Mitigasi Bencana", vetiver atau akar wangi adalah sejenis rumput yang berasal dari India dengan nama latin Chrysophogon zizaionide.

Umumnya, orang belum mengetahui bahwa tanaman ini memiliki banyak manfaat yang baik terhadap lingkungan hidup.

Pada bagian akarnya juga bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, hingga menyuburkan tanah.

Jenis rumput ini mempunyai nama berbeda untuk daerah-daerah di Indonesia.

Antara lain, seperti di Gayo: useur; Manado: akar babau; Timor: akar banda; Sunda: janur, narawasatu, usar. 

Di Jawa : larasetu, larawastu, rarawestu; Madura: Karabistu; Bali: anggarawastu; hingga Padang: babad sanur. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/16/14420201/sebanyak-50-ribu-bibit-vetiver-ditanam-di-lereng-gunung-semeru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke