Salin Artikel

Detik-detik 17 Warga Sulsel Pulang dari Karantina Natuna, Tangis Haru Pecah, Peluk Adik hingga Kelelahan

Ke-17 warga yang datang mayoritas merupakan mahasiswa di China.

Tak ada pakaian khusus yang digunakan para mahasiswa tersebut. Tampak hanya masker yang melekat di leher mahasiswa tersebut. 

Keluarga yang telah menunggu sejak pukul 00.00 WITA tak kuasa meneteskan air mata saat mereka tiba. 

Keduanya langsung berpelukan saat bertemu. Tak lama, keduanya lalu meninggalkan bandara lantaran Nurul sudah kelelahan. 

"Sangat terharu sekali apalagi awalnya diobservasi karena virus corona," kata Monro saat diwawancara di lobi kedatangan bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu dini hari.

"Alhamdulillah, (anak saya) datang dalam keadaan sehat," katanya. 

Lama berpelukan dengan adik tirinya, Fitiriani pun memeluk kedua bibinya yang telah berjam-jam menunggu. 

Fitri dijemput dengan keluarganya yang memasang spanduk kecil bertuliskan Kaka Fitri Sayang 3 Khas. 

"Kalau 3 Khas itu singkatan nama adik-adiknya," kata Hariati, bibi dari Fitriani sambil menitikkan air mata. 


Cerita mahasiswa 3,5 tahun tak pulang karena tak ada biaya

Sementara itu Aminah Bakri (28) begitu antusias ketika melihat adiknya tiba.

Pasalnya, warga asal Pinrang ini baru lagi bertemu secara langsung dengan adiknya yang bernama Nuralda (25) setelah 3,5 tahun. 

Selama ini Nuralda yang merupakan mahasiswa kedokteran tersebut tidak pernah pulang kampung lantaran biaya perjalanan pulang sangat mahal. 

"Sangat bahagia akhirnya kembali lagi sejak 3,5 tahun. Adik saya dapat beasiswa dan sekarang sudah semester 8," kata Aminah. 

Tangis bahagia pecah di Bandara Sultan Hasanuddin

Kedatangan para WNI asal Sulawesi Selatan ini menjadi perhatian sendiri bagi orang-orang yang ada di bandara Sultan Hasanuddin. 

Suasana lobi bandara yang sudah mulai sepi seketika pecah dengan teriakan bahagia usai para warga yang dinyatakan negatif virus corona ini tiba di Minggu dinihari. 

Meski tak dijemput pemerintah, para warga akhirnya bisa kembali ke kampung halaman dengan perasaan senang dan bahagia setelah dijemput keluarga masing-masing. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/16/09351881/detik-detik-17-warga-sulsel-pulang-dari-karantina-natuna-tangis-haru-pecah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke