Puing Reruntuhan Madrasah yang Ambruk di Cianjur Mulai Dibersihkan

Kendati atap bangunan yang ambruk hanya sebagian, namun bangunan sekolah agama itu terpaksa dirobohkan karena kondisinya rusak berat.

“Sudah tidak mungkin lagi digunakan untuk kegiatan belajar. Jadi dirobohkan,” kata kepala madrasah, Taufik Hidayat kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2020).

Karena itu, pihak madrasah terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk beberapa hari ke depan.

“Kalau belum dibangun lagi, kegiatan belajar paling di pelataran masjid dulu,” ucap Taufik.

Berharap ada bantuan

Taufik berharap, ada bantuan dari pemerintah dan pihak terkait untuk pembangunan kembali madrasah yang dikelolanya itu.

“Mudah-mudahan mendapat bantuan. Karena cukup banyak juga siswanya, tidak hanya dari desa ini saja, juga dari desa lain sekolah ke sini," ujar dia.

Sementara Camat Cibeber Ali Akbar mengatakan, kegiatan gotong-royong juga melibatkan perangkat desa dan kecamatan serta relawan tanggap bencana (Retana) BPBD Kabupaten Cianjur.

“Kita akan coba musyawarahkan dengan pihak desa terkait rencana pembangunan kembali madrasah ini,” kata Ali kepada Kompas.com, Kamis.

“Informasi sementara ada beberapa (rumah warga rusak). Lokasinya di tiga desa, Cimanggu, Cibadak dan di sini (Desa Cihaur). Paling parah madrasah ini, ambruk. Kalau rumah warga kebanyakan rusak dibagian atap,” sebut Ali.

Selain merusak rumah warga, hujan lebat dan angin kencang juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.

“Ada satu rumah yang tertimpa dan jaringan listrik. Tapi, kemarin sudah dibetulkan langsung oleh petugas PLN,” ucapnya.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan ke lapangan untuk menginput data pasti soal dampak peristiwa bencana kemarin.

“Alhamdulilah korban nihil. Namun, estimasi kerugian materil total Rp300 juta,” ujar Ali.

Akibat hujan lebat dan angin kencang

Sebelumnya diberitakan, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (12/2/2020) petang mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak. 

Selain itu, bangunan mushala dan ruang kelas pesantren juga dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk bangunan madrasah yang ambruk. 

Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.