Salin Artikel

Siswa SD Tasikmalaya yang Atap Kelasnya Ditopang Bambu, Pindah Belajar ke Tenda Darurat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menilai bangunan kelas yang ditopang bambu itu setelah dicek sangat membahayakan para siswa karena rawan roboh.

Tenda darurat berukuran besar pun didirikan BPBD di lapangan depan bangunan sekolah tersebut.

"Kita pindah ke tenda darurat sejak datang tenda dari BPBD kemarin. Kata, BPBD proses belajar mengajar bagi dua kelas sekolah kami harus pindah karena bangunannya rawan roboh dan membahayakan," jelas Kepala SDN 3 Cigorowong, Ahmad Daryono kepada wartawan di sekolahnya, Rabu (12/3/2020) pagi.

Daryono mengaku sangat sedih karena puluhan siswanya dari dua kelas harus belajar di tenda darurat demi keselamatan para murid.

"Setelah ramai pemberitaan di media, sudah ada dari Dinas Pendidikan ke sini mengecek dan mengatakan akan langsung memperbaikinya. Mereka (dinas) juga tahu kalau dipindahkan dulu ke tenda," tambahnya.

Proses belajar mengajar di tenda darurat itu bagi kelas I berjumlah 22 siswa dan kelas IV berjumlah 12 siswa.

Namun, jika sampai terjadi hujan kembali, lanjut Ahmad, lokasi tenda darurat di lapangan itu selalu banjir dan terpaksa akan dipindahkan kembali meski belum mengetahui lokasinya di mana.

"Nah, ini juga kalau di lapangan tempat tenda darurat selalu banjir saat terjadi hujan. Kita juga bingung nanti kalau hujan mau dipindahkan kemana. Tapi, mudah-mudahan hujannya tidak terjadi pagi sampai siang hari saja," ungkapnya.

Pihak sekolah pun belum mengetahui sampai kapan puluhan siswanya belajar di tenda darurat. Sekolah hanya berharap pembangunan perbaikan sekolahnya cepat dilaksanakan untuk kelancaran proses belajar mengajar.

"Belum tahu sampai kapan Pak. Mungkin sampai ada pembangunan perbaikan sudah beres nantinya. Kita hanya berharap cepat selesai saja sekarang," katanya.

Tapi, kalau pagi harinya merasa kedinginan karena ruangan tendanya terbuka.

"Banyak angin, panas kalau siang, dingin kalau pagi. Kalau banjir gak tahu kemana tempat belajarnya lagi. Di lapang ini (lokasi tenda darurat), banjir kalau hujan," singkat Faisal.

Diberitakan sebelumnya, Bangunan SDN 3 Cigorowong di Kampung Sukamaju Desa Sukamukti Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya rusak bagian atapnya saat cuaca buruk terjadi pada Senin (3/2/2020) lalu.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah terpaksa terus dilakukan meski atap kelasnya terlihat ditopang bambu supaya tidak roboh.

Kepala SDN 3 Cigorowong, Ahmad Daryono mengatakan dua ruang kelas atapnya telah ditopang bambu sejak dua bulan terakhir. Sebab, atap dua ruangan itu terancam roboh akibat atap bangunan sudah miring dan selalu bocor ketika turun hujan.

"Kalau tidak ada bambu mungkin sudah roboh saat kemarin tertimpa pohon tumbang," jelas Ahmad saat ditemui wartawan, Selasa (4/2/2020). 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/12/12365551/siswa-sd-tasikmalaya-yang-atap-kelasnya-ditopang-bambu-pindah-belajar-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke