Salin Artikel

Penemuan Arca Ganesha dan Manusia Kerdil di Tasikmalaya, dari Zaman Berbeda Diduga Bukan Benda Lama

Tumpukan batu tersebut sedikit menonjol ke permukaan tanah.

Objek wisata Batu Mamahr ada di Kampung Tenggal Munding Desa Linggawangi Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Petugas objek wisata pun berinisiatif menggali dan menemukan satu arca Ganesha dan 21 patung manusia kerdil.

Patung tersebut berukuran tinggi sekitar 50 sentimeter.

Setelah digali, arca dan patung tersebut dibiarkan tergeletak. Sementara lokasi penemuan dipasangi garis pembatas karena banyak pengunjung yan penasaran dengan penemuan patung-patung tersebut.

Oys Saadah (23), salah seorang pengurus Objek Wisata Batu Mahpar mengatakan patung-patung tersebut akan dibawa ke ruangan khusus di lokasi objek wisata.

"Ini katanya mau dibawa ke ruangan khusus di lokasi objek wisata. Tapi, karena belum dilakukan, jadi kami pasang garis pembatas pakai tali rapia atau plastik supaya tak terganggu pengunjung di sini," jelas Oys, Selasa (11/2/2020).

Batu bulat dengan ukuran sekitar 50 sentimeter ditemukan di objek wisata Batu Mahpar dan tak jauh dari temuan ganesha dan manusia kerdil.

"Kalau batu dengan jejak kaki, ditemukannya udah agak lama sebelum penemuan patung Ganesha dan manusia kerdil hari Minggu (9/2/2020) kemarin," jelas Oys

Oys mengatakan belum ada arkeolog yang meneliti temuan di objek wisata Batu Mahpar sehingga masih belum diketahui asal muasal dan kebenaran peninggal sejarah.

Saat dihubungi melalui telepon, Selasa (11/2/2020), Lutfi mengatakan arca ganesha dan patung manusia kerdil memiliki fungsi yang berbeda.

Menurutnya patung manusia kerdil digunakan untuk pemujaan arwah leluhur, sementara patung Ganesha adalah media pemujaan masa agama Hindu.

"Jika ditemukan patung-patung itu dalam satu lokasi yang berdekatan, jelas ini telah terjadi sebuah kesalahan. Tidak sesuai dengan pakem arkeologi, baik dalam waktu maupun masa budayanya," jelasnya.

Lutfi mengatakan sangat tidak mungkin kedua jenis patung pada masa zaman berbeda akan berada di lokasi yang sama.

Secara arkeologis, menurut Lutfi, patung-patung peninggalan masa lalu harus jelas konteksnya, yakni berkaitan dengan kebudayaan dan sejarah di lokasi tersebut.

"Saya pikir ini adalah patung yang belum lama dibuat untuk kepentingan pariwisata. Saya pikir yang di Tasik itu bukan benda yang lama," tandasnya

Dari foto yang dilihat, Lutfi menduga patung tersebut terbuat dari batu cadas atau batu pasir yang sangat mudah untuk diubah bentuknya.

"Ini cukup menarik. Saya sudah mendapat berita itu tadi malam, foto-foto itu. Tapi kalau lihat bahannya, itu mudah sekali diubah bentuknya," jelas Lutfi

Ia mengatakan ganesha dan patung manusia kerdil juga tidak sesuai dengan ciri-ciri artefak Sunda walaupun penemuannya di dekat Gunung Galunggung yang dulu bagian dari peradaban Snunda.

"Dikaitkan dengan sejarah kerajaan Sunda dan Galuh juga peninggalannya tidak sama, karena kepercayaannya sudah sendiri kala itu," jelasnya dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha | Editor: Dony Aprian, Aprillia Ika, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/12/08070091/penemuan-arca-ganesha-dan-manusia-kerdil-di-tasikmalaya-dari-zaman-berbeda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke