Pilkada Pangandaran 2020, Pasangan Inkumben Kembali Duet

Pasangan ini merupakan kepala daerah inkumben.

"Sudah ada kesepakatan dengan Pak Adang (kembali berpasangan)," jelas Jeje saat ditemui di kantor Setda Kabupaten Pangandaran, Senin sore (10/2/2020).

Meski demikian, Jeje masih menunggu rekomendasi dari DPP ihwal pasangannya di pilkada. Menurut dia, rekomendasi paling lambat sudah keluar tanggal 31 Maret 2020.

PDI Perjuangan, lanjut Jeje, tidak membuka penjaringan bakal calon bupati. Dia menjelaskan, penjaringan bakal calon ada dua katagori, yakni terbuka dan tertutup.

Pada penjaringan terbuka, semua pihak boleh mendaftar. Sedangkan pada penjaringan tertutup, yang dipilih hanya kader PDI Perjuangan inkumben dan dianggap sudah bekerja dengan baik.

"Di Pangandaran masuk kategori tertutup. Sudah ada prioritas. Se-Jawa Barat hanya Pangandaran yang penjaringan tertutup," jelas Jeje.

Hal senada disampaikan Adang Hadari. Dia mengatakan sudah membangun komitmen dengan Jeje untuk kembali berpasangan di Pilkada.

"Di pilkada yang akan datang kita masih sepaket. Jihad (sebutan pasangan Jeje-Adang) jilid dua," kata Adang.

Meski sudah ada komitmen, kata Adang, ia tetap menempuh mekanisme pencalonan dari partai. Dia sudah mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati ke Partai Golkar.

"Jalur harus ditempuh. Walau secara pribadi saya ada komitmen dengan Pak Bupati (Jeje)," kata dia.

Pada penjaringan Partai Golkar, kata Adang, ada kader lain yang mendaftar. Kader tersebut yakni Toto Suherman yang merupakan anggota DPRD Pangandaran.

"Yang daftar di Partai Golkar ada dua. Tahapan apakah saya atau Pak Toto yang direkomendasikan, saya belum tahu," kata Adang.

Ihwal komunikasi dengan partai pengusung, Adang mengatakan sudah dilaksanakan. Hanya saja belum ada keputusan tertulis dari beberapa partai pengusung pasangan Jeje-Adang.

"Ngobrol-ngobrol secara lisan. Belum tertulis. Tapi biasanya ngobrol-ngobrol di awal jadi barometer. Mudah-mudahan pada waktunya mereka konsisten beri dukungan kepada kita," kata Adang.