Salin Artikel

7 Mahasiswa Tenggelam Saat Berenang, Hati-hati Palung Laut di Pantai Parangtritis

"Perlu disadari adanya palung dan ombak besar yang bisa datang tiba-tiba," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Senin (10/2/2020).

Imbauan itu disampaikan Biwara menyusul tujuh mahasiswa terseret ombak di Pantai Parangtritis, Sabtu (8/2/2020) malam.

"Saya khawatir mereka yang pada Sabtu malam terseret ombak tidak mengetahui karakteristik Pantai Parangtritis. Sehingga mereka menganggap mandi di Pantai Parangtritis sama dengan mandi di pantai yang lain," kata dia.

Padahal, menurut dia, di kawasan pantai yang populer dengan legenda Ratu Pantai Selatan Nyai Roro Kidul itu memiliki palung atau cekungan di dasar laut yang dapat mengakibatkan pusaran air.

Mengingat adanya kerawanan itu, Biwara berharap para pelaku wisata termasuk pedagang di kawasan pantai mengingatkan para wisatawan tentang bahaya mandi di Pantai Parangtritis.

"Informasi tentang keindahan Pantai Parangtritis perlu disertai dengan informasi kerawanan terhadap keselamatan wisatawan apabila melanggar rambu-rambu yang ada, termasuk ketentuan keselamatan untuk mandi di pantai," kata dia.


Ia juga berharap informasi dari BMKG tentang dinamika gelombang atau ombak pantai selatan menjadi rujukan dalam pengamanan terhadap wisatawan yang berwisata di Pantai Parangtritis.

"Rambu-rambu peringatan sudah banyak dipasang dan petugas selalu memberi peringatan melalui menara pengawas," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, tujuh mahasiswa tenggelam saat berenang di Pantai Parangtritis, Sabtu malam.

Dari kejadian itu, lima selamat, sedangkan dua lainnya meninggal terseret arus.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/10/22354851/7-mahasiswa-tenggelam-saat-berenang-hati-hati-palung-laut-di-pantai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke