Salin Artikel

Aceh Utara Temukan 543 Kasus Gizi Buruk Sepanjang 2019

Angka itu meningkat dibandingkan tahun 2018, sebanyak 350 kasus.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh Utara, Wustha mengatakan, ratusan kasus itu terdata dalam aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM).

"Gizi buruk itu diketahui saat petugas pukesmas melakukan penimbangan atau saat diukur berat badan anak tidak sesuai dengan umurnya, maka saat melakukan pengukuran harus teliti dan hati-hati,” kata Wustha di Aceh Utara, Jum’at (7/2/2020).

Wustha memerinci tiga kecamatan paling banyak ditemukan kasus gizi buruk, di antaranya 93 kasus di Kecamatan Matangkuli, 59 kasus di Kecamatan Dewantara, dan 53 kasus di Kecamatan Tanah Luas.

Data itu berasal dari bidan dan tim puskesmas di 27 kecamatan.

Petugas kesehatan telah memberikan makanan bergizi kepada balita yang diduga terkena gizi buruk.

Ahli gizi, kata dia, juga mendampingi penanganan kesehatan balita tersebut.

“Penyebab gizi buruk banyak sekali, salah satunya asupan saat ibunya mengandung. Ditambah lagi kurang pengetahuan orangtua, sehingga ini perlu terus diedukasi,” kata dia.

Dinas Kesehatan juga terus menggalakkan sosialisasi penanganan gizi buruk melalui posyandu dan bidan desa.

“Kami imbau agar kaum ibu menjaga pola makan saat sedang hamil, konsumsi makanan bergizi dan hidup bersih. Agar asupan gizi anak cukup dan terhindar dari stunting (bertumbuh pendek),” jelas Wustha.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/09/08100471/aceh-utara-temukan-543-kasus-gizi-buruk-sepanjang-2019

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke