Khawatir Tertular Virus Corona, Mahasiswi asal Bondowoso Pulang dari China

BONDOWOSO, KOMPAS.com – Ana Mufida Zandah, warga Desa Subergading, Kecamatan Sumberwringin, akhirnya pulang dari China ke Indonesia pada Jumat (7/2/2020) malam.

Sebelumnya, mahasiswi Jiangsu Institute of Commerce itu kesulitan membeli tiket.

“Setelah berusaha dengan keras, akhirnya bisa pulang pada Rabu 5 Februari lalu,” kata Zamroni, orangtua Ana pada Kompas.com via telepon.

Butuh waktu tiga hari untuk sampai di kampung halamannya. Sebab, perjalanan menuju Indonesia harus melalui berbagai cek kesehatan dulu.

Ana berangkat dari China hari Rabu (5/2/2020) bersama sembilan temannya. Namun, karena berbeda tujuan, akhirnya pesawatnya berbeda.

Ana harus transit dulu di Phuket, lalu transit lagi di Bangkok, Thailad. Setelah itu, baru ke Jakarta, lalu ke Surabaya.

“Setiap transit, diperiksa dulu dengan ketat oleh petugas kesehatan,” tutur dia.

Bahkan, saat hendak keluar dari kampus juga diperiksa, begitu juga ketika sudah menaiki taksi, dicegat oleh tim petugas kesehatan untuk diperiksa.

“Supir taksinya juga diperiksa, kalau lolos baru jalan, kalau tidak lolos diisolasi,” papar dia.

Zamroni sendiri menjemput putrinya langsung dari Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Pihak keluarga pun merasa tenang karena sang anak sudah ada di rumahnya.

“Alhamdulillah sudah tenang, senang sekali,” ucap dia.

Sementara, Ana belum bisa memastikan kapan akan kembali melanjutkan studi di kampusnya.

Sebab, masih menunggu situasi yang aman di China.

“KBRI menganjurkan pulang untuk mahasiswa di Indonesia,” tambah dia.

Meskipun pulang ke Indonesia, pihak kampus Jiangsu Institute of Commerce tetap memberikan tugas pada mahasiswinya. Yakni untuk magang di perusahaan.

“Katanya disuruh magang di Indonesia, baik di perusahaan atau lembaga lain, belajar cara kerja,” papar dia.

Sebelumnya diberitakan, Ana kesulitan pulang karena selalu tertolak untuk membeli tiket.

Namun, setelah berusaha semaksimal mungkin, dia berhasil pulang sendiri ke Indonesia.