Salin Artikel

Hampir Seminggu Kebanjiran, Puluhan Warga di Jombang Mengeluh Gatal-gatal

Banjir masih merendam Dusun Beluk, Desa Jombok dan Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, sejak Minggu (2/2/2020).

Ketinggian air di dua desa bertetangga itu mencapai 20 sentimeter.

Koordinator P3K Puskesmas Blimbing Kesamben, Prajitno mengatakan, puluhan warga di wilayah terdampak banjir itu telah mendatangi posko kesehatan yang dibuka di dua titik, sejak Selasa (4/2/2020).

"Warga yang mengeluhkan gatal-gatal ada 39 orang, batuk pilek 17 orang, dan yang pegal-pegal 14 orang," kata Prajitno saat ditemui di Posko Kesehatan korban banjir di Desa Jombok, Jumat (7/2/2020).

Selain itu, satu warga terkena diare, tujuh warga mengalami hipertensi, dan tiga warga mengeluhkan masalah lambung.

"Untuk obat-obatan kita berikan gratis, dari puskesmas. Untuk tim kesehatan, kita siagakan dua tim yang bertugas pagi dan sore," tambah Prajitno.

Kepala Dusun Beluk, Desa Jombok, Sustiyo Budiyanto mengatakan, banjir yang melanda dua dusun yang bertetangga itu disebabkan luapan Sungai Avur Watudakon.

Menurutnya, langkah normalisasi sungai dari hulu hingga hilir perlu dilakukan untuk menanggulangi banjir.

Sungai Avur Watudakon melintasi Desa Jombok dan Blimbing, Kecamatan Kesamben dan berlanjut ke Desa Tempuran Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Di Desa Tempuran, Kabupaten Mojokerto, aliran sungai itu bertemu dengan aliran sungai Penewon, sebelum akhirnya mencapai Sipon sebagai hilir dari Sungai Avur Watudakon.

"Pemerintah yang berwenang perlu memprioritaskan penanganan sungai itu. Begitu banjir surut, sungai harus segera dinormalisasi," kata Sustiyo.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/07/17120951/hampir-seminggu-kebanjiran-puluhan-warga-di-jombang-mengeluh-gatal-gatal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke