Salin Artikel

Masker N95 Kurang Diminati di Lokasi Karantina Ranai, Natuna

Padahal Ranai merupakan tempat karantina 285 orang WNI yang baru saja tiba dari Wuhan, China. Namun masker N95 kurang diminati.

Seperti yang disampaikan Apriani (28), pengelola salah satu apotek di Ranai saat dijumpai Kompas.com, Jumat (7/2/2020). Ia mengatakan, saat ini penjualan masker N95 kurang bagus.

Hal ini bukan karena harga jualnya yang tinggi, akan tetapi memang karena kurangnya peminat masyarakat Ranai menggunakan masker tersebut.

"Waktu hari pertama tibanya 285 orang yang akan dikarantina di Natuna, masker N95 memang banyak yang mencari. Namun setelah keesokan harinya sudah mulai berkurang warga yang mencarinya," kata Apriani.

Saat masker ini banyak diminati harga jualnya memang terbilang tinggi, yakni Rp 900.000 per boks dengan isi 20 buah.

Tapi saat ini hanya dijual Rp 500.000 per boks dengan isi 20 buah.

"Kalau dijual harga satuan, saat ini dijual Rp 25.000 per buahnya," jelasnya.

Senada juga disampaikan Santi (27), pengelola apotek lainnya di Kota Ranai.

Ia mengatakan, kurangnya minat masyarakat terhadap masker N95 karena mereka lebih senang menggunakan masker biasa.

"Waktu pertama-pertama saja, hari keduanya sudah kembali biasa, bahkan banyak yang tidak menggunakan masker," kata Santi.

Untuk saat ini, stok masker N95 memang tidak tersedia di apotek tempat Santi bekerja. Namun hal itu bukan berarti laku terjual, akan tetapi karena kurangnya minat sehingga pengelolah tidak lagi memesannya.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/07/13372181/masker-n95-kurang-diminati-di-lokasi-karantina-ranai-natuna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke