Salin Artikel

Lanjutan Misteri Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong: Ayahnya Sempat ke Kamar Mayat, tapi Hanya Duduk

Sejak saat itu ayah korban tak pernah datang lagi mengunjungi rumah mantan istrinya sekaligus tempat tinggal korban di Kampung Sindangjaya Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

Bahkan, saat beberapa wartawan mengkonfirmasi ke tempat kerjanya diketahui kalau ayah korban sudah tak bekerja lagi sejak dua pekan terakhir.

"Saya melihat ayahnya datang ke kamar mayat saat malam ditemukannya mayat korban," jelas Dona, salah seorang petugas Kamar Mayat RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Selasa (4/2/2020) sore.

"Ayah korban memakai baju sweater hijau tua dan kepalanya ditutupi. Saat itu terlihat hanya diam dan duduk saja. Datangnya dia setelah ibu korban dan keluarganya pulang dari kamar mayat sebelumnya." 

Ayah korban pun tak pernah terlihat masuk ke ruangan kamar mayat dan melihat jenazah anaknya.

"Soalnya saya tahu, waktu itu saya fokus ke jenazah untuk dimasukan ke kulkas khusus mayat di ruangan," tambah Dona.

Dona pun melihat kalau ayah korban langsung pergi dari tempat duduknya saat akan dimintai keterangan wartawan televisi saat itu.

Sejak saat itu, ayah korban tak pernah terlihat lagi dan menghindar dari kerumunan orang ke arah lokasi Masjid RSUD yang jaraknya tak jauh dari lokasi kamar mayat.

"Saat dia menjauh dari kerumunan langsung tak terlihat lagi. Sempat mau ditanyain oleh wartawan, tapi langsung gak ada berjalan menjauh ke arah masjid sana," ungkap Dona sembari menunjukkan lokasi masjid yang jaraknya sekitar 20 meter di samping kamar mayat.

Bahkan, saat acara tahlilan korban beberapa hari lalu tak pernah sekalipun datang untuk sekadar mendoakan mendiang anaknya yang ditemukan tewas mengenaskan tersebut sejak Senin (27/1/2020) lalu.

"Ayahnya orang yang tak bertanggung jawab, sejak diketahui meninggal sampai hari ini tak pernah datang dan berkunjung ke sini," jelas Wati, sembari menatap kosong ke arah pintu rumah saat ditanyai wartawan, Senin (3/2/2020) siang.

Wati seakan enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait ayah korban yang bernama Budi Rahmat tersebut.

Namun, dirinya meyakini kalau kematian anaknya akibat korban pembunuhan oleh seseorang.

"Pokoknya saya ingin itu pelakunya cepat tertangkap oleh Polisi dan dihukum berat, mati," tambah dia.

Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan disampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.

Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/18144441/lanjutan-misteri-siswi-smp-tewas-di-gorong-gorong-ayahnya-sempat-ke-kamar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke