Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang menyatakan penurunan tanah yang terparah terdeteksi di sepanjang Kali Semarang.
Hal ini disebabkan karena adanya pengambilan air tanah yang tidak terkendali.
"Penyebabnya karena ada pengambilan air bawah tanah. Dan kondisi faktanya, di Kali Semarang sudah digarisi ada penurunannya sekitar 10 sentimeter. Itu riilnya di sana. Makanya kita sudah ada pertanda ada penurunan muka tanah di Semarang," kata Kepala Dinas PU Semarang Sih Rianung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (04/02/2020).
Untuk menangani masalah tersebut, Dinas PU Semarang sudah berupaya membendung air di setiap sisi hulu hingga hilir sungai.
Selanjutnya, juga dipasang mesin pompa untuk membuang genangan air ke laut.
Langkah itu dilakukan karena penurunan tanah membuat aliran air sungai yang dibuang ke laut menjadi tidak lancar.
"Agar airnya lancar kita pakai sistem pompa. Sehingga air sungai bisa dibuang ke laut," jelasnya.
Rianung juga mengimbau kepada pelaku industri untuk menghentikan proses pengambilan air tanah.
Selain itu, disarankan pula masyarakat Semarang harus memperbaiki sistem drainase lingkungannya agar tidak mudah tergenang banjir.
https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/15401571/kata-dinas-pu-semarang-soal-muka-tanah-turun-15-sentimeter-tiap-tahun