Salin Artikel

Drainase Mampet Sebabkan Banjir Rendam 9 Kecamatan di Serang Banten

Ini adalah banjir dengan luasan terbesar sejak beberapa tahun terakhir di Serang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menyebut banjir disebabkan oleh hujan lebat. 

Drainase yang bermasalah, membuat aliran air tidak mengalir dan membanjiri pemukiman.

"Penyebab utamanya banyak drainase tidak ada pembuangan air, di beberapa titik yang tergenang karena drainase bermasalah, hingga saat ini belum surut," kata Kepala BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (3/2/2020).

Nana mengatakan, wilayah yang terendam banjir di Kabupaten Serang sebagian besar berada di daerah aliran sungai Ciujung.

Kontur tanah di wilayah tersebut, kata Nana, di beberapa tempat, lebih rendah dari aliran sungai. Sehingga saat banjir, air yang dibuang ke sungai, kembali lagi ke pemukiman.

"Ini juga warning buat pengembang perumahan, kalau membangun rumah di Serang harus melihat kontur tanah, dan memikirkan kalau terjadi hujan besar bagaimana pembuangan air mengalir dengan betul," kata dia. 

Nana mengatakan, berdasarkan perkiraan BMKG, musim penghujan akan terjadi hingga akhir Februari 2020. Ini artinya, masih ada kemungkinan banjir berikutnya di Kabupaten Serang. 

Dia mengimbau warga untuk waspada dan mulai melakukan pembersihan drainase mengantisipasi munculnya banjir.

Data dari BPBD Kabupaten Serang, banjir merendam rumah di 35 desa, 9 kecamatan. Setidaknya 1100 warga mengungsi di dua lokasi pengungsian, namun kini sudah kembali ke rumah masing-masing saat air mulai surut.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/05000071/drainase-mampet-sebabkan-banjir-rendam-9-kecamatan-di-serang-banten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke