Salin Artikel

KUA Tutup Ditinggal Melayat, Ijab Kabul Pasangan Pengantin Mundur

BOYOLALI, KOMPAS.com - Pasangan pengantin asal Dukuh Jebolan RT 004, RW 004, Desa Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah, Tori Adi Rizaldi dan Kurnia Hidayah sempat viral di media sosial karena ijab kabul mereka mundur satu jam.

Mereka sedianya akan melangsungkan ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) Teras, Boyolali, Jateng, Senin (27/1/2020) pukul 10.00 WIB, baru bisa dilaksanakan pukul 11.00 WIB.

Mundurnya prosesi ijab kabul pasangan pengantin tersebut lantaran para petugas KUA pergi melayat. Kantor KUA tutup karena tidak ada yang menjaga.

Padahal, pasangan pengantin dan rombongan pengiring sudah sampai di KUA sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka tiba lebih awal dengan harapan tepat pukul 10.00 WIB ijab kabul bisa dimulai.

Tidak disangka, tempat yang akan mereka gunakan untuk melaksanakan ijab kabul tutup.

Pasangan pengantin dan rombongan pun terpaksa menunggu selama 1 jam di KUA.

Ibu Kurnia Hidayah, Sri Suparmi (42) mengatakan, kecewa dengan pelayanan KUA Teras.

Prosesi ijab kabul putrinya yang seharusnya terlaksana pukul 10.00 WIB, mundur menjadi pukul 11.00 WIB karena petugas pergi melayat.

Suparmi menyampaikan sudah menerima pemberitahuan dari petugas KUA kalau ijab kabul mundur dari jadwal awal.

Namun, karena informasi yang diterimanya mendadak, pasangan pengantin dan rombongan tetap berangkat sesuai jadwal yang ditentukan KUA, yaitu pukul 10.00 WIB.

"Ini buat pembelajaran. Kan kerja mengemban tugas negara. Takziah kan sebagian bisa. Nanti bisa. Karena urusan ini jauh hari sudah direncanakan," kata Suparmi ditemui di kediamannya Boyolali, Jateng, Rabu (29/1/2020).

Mundurnya jadwal ijab kabul, kata Suparmi, membuat sebagian tamu undangan yang telah datang ke rumahnya pada pulang. Terutama tamu undangan yang dekat rumah.

Sedang tamu rombongan pengantin pria dari Kota Solo tetap menunggu sampai ijab kabul selesai.

"Kita mencoba menghubungi petugas KUA. Akhirnya pukul 11.00 WIB ijab kabul bisa terlaksana. Tapi, sampai di rumah sebagian tamu undangan sudah pada pulang karena kelamaan menunggu," jelas dia.

Pihaknya berharap peristiwa itu bisa menjadi pelajaran bagi semua petugas KUA agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

"KUA sebagai tempat pelayanan publik harusnya dapat memberikan layanan yang baik kepada masyarakat," ungkap istri Sugiyanto.

Kepala KUA Teras Abidurrahman mengatakan, pihaknya sudah meminta maaf kepada keluarga pasangan pengantin terkait peristiwa itu.

Bahkan, pihaknya langsung menyerahkan buku nikah pasangan pengantin itu sehari setelah ijab kabul.

"Kami berusaha sebaik mungkin jangan sampai terulang kembali. Dan, kemarin buku nikah langsung kami berikan kepada pengantin berdua," kata Abidurrahman.

Dia mengaku sebelum berangkat melayat sudah berusaha memberitahukan kepada keluarga pasangan pengantin.

Tetapi, nomor telepon keluarga pasangan pengantin yang dia telepon sebanyak tiga kali tidak merespon.

Pihak KUA kemudian memasang papan informasi ditempel di kaca jendela kantor. Papan informasi tersebut bertulis "KUA Teras tutup pukul 09.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB".

"Jam 8 saya telepon tiga kali (keluarga pasangan pengantin) tidak ada informasi. Karena mau takziah ke teman KUA di Simo," ungkap dia.

Prosesi ijab kabul akhirnya dapat terlaksana di KUA Teras sebelum zuhur tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB.

Selesai ijab kabul, keesokan harinya buku nikah langsung diserahkan kepada pasangan pengantin.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/29/19194521/kua-tutup-ditinggal-melayat-ijab-kabul-pasangan-pengantin-mundur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke