Salin Artikel

Duduk Perkara Siswi SMA Pura-pura Diculik, Kirim Pesan Minta Tebusan Rp 5 Miliar ke Orangtua

Dalam laporannya, Irwanto mengatakan anaknya telah mengirim pesan padanya. Sang anak bercerita telah diculik dan dibius menggunakan sarung tangan hingga tidak sadarkan diri.

Pesan tersebut diterima Irwanto sekitar pukul 15.00 WITA.

IPS juga mengirim pesan ke orangtuanya bahwa pelaku meminta uang tebusan Rp 5 miliar jika ingin dilepaskan.

Dari tangkapan layar percakapan Whatsapp IPS dengan ayahnya, IPS juga mengaku bahwa bola matanya akan diambil dan jasadnya bakal dibuang ke laut.

Tak lama kemudian, IPS kembali mengirimkan kabar ke ayahnya bahwa pelaku meninggalkan ia sendiri di hutan.

Sepuluh menit setelah laporan tersebut, IPS ditemukan di skeitar area pabrik roti di Jalan Malino, Gowa.

Dari video yang beredar di media sosial, seorang pengemudi ojek online mengaku telah menemukan IPS, korban penculikan di Jalan Malino pada Selasa malam.

Di video lainnya, IPS mengaku dibius oleh dua orang yang menggunakan mobil hitam saat berada di samping minimarket.

Menurut IPS, anak perempuan itu menuntunnya untuk keluar dari hutan setelah melewati pohon bambu.

Setelah melewati rimbunan pohon bambu kuning, IPS menengok ke belakan dan bercerita bahwa ia tak melihat lagi hutan tersebut.

"Katanya hutan itu hilang, berganti rumah-rumah dan pemukiman warga. Dia sempat salat isya disana," jelas Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko dilansir dari TribunMakassar.com.

IPS juga bercerita bawa ia sempat salat Isya di wilayah tersebut dan mengaku sempat minta tolong pengemudi ojek online untuk mengantarkannya pulang ke rumahnya di Makassar.

Setelah mendengar cerita IPS, polisi kemudian melakukan reka ulang adegan.

Namun polisi menemukan kejanggalan salah satunya ketarangan IPS yang mengatakan hutan bambu berganti pemukiman.

Setelah dimintai keterangan lanjutan, IPS mengaku bahwa ia mengarang cerita tersebut. Alasan IPS mengaku diculik agar ia mendapat perhatian dari kedua orangtuanya.

"Iya, dia melakukan ini (rekayasa) sebab kurangnya kasih sayang orangtua korban terhadap dirinya," tutur Indratmoko.

Meski begitu, Indratmoko menyebut masih mengkaji aspek hukum dari laporan bohong soal penculikan itu.

"Imbauannya jangan main-main dengan laporan penculikan karena ada ancaman pidananya," ucap Indratmoko.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan | Editor: David Oliver Purba), TribunMakassar.com

https://regional.kompas.com/read/2020/01/29/17010081/duduk-perkara-siswi-sma-pura-pura-diculik-kirim-pesan-minta-tebusan-rp-5

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke