Salin Artikel

Risma Diduga Dihina di Facebook, Polisi Periksa 9 Orang

Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho mengatakan, kesembilan saksi itu meliputi pihak pelapor, masyarakat maupun LSM.

Polisi, lanjut dia, pemeriksaan saksi dilakukan untuk mendalami dan mencari tahu orang yang "bersembunyi" di balik akun Facebook bernama Zikria Dzatil.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera kita tindak lanjuti dan memprosesnya," tutur Sandi di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (28/1/2020).

Sandi mengatakan, polisi ingin menangani kasus tersebut dengan cepat.

"Yang jelas, kami akan cepat memprosesnya. Ini untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, apalagi ini yang dilecehkan di media sosial adalah Wali Kota Surabaya," kata Sandi.

Selain itu, polisi juga telah meminta keterangan ahli bahasa, ahli pidana dan ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE).

Hal itu dilakukan untuk dapat memastikan bahwa unggahan akun Facebook bernama Zikria Dzatil yang diduga menghina Risma tersebut mengandung ujaran kebencian.

"Nanti ahli bahasa yang menentukan, apakah kata-kata itu masuk ujaran kebencian, fitnah. Kami sudah mencoba koordinasi dengan ahli bahasa," ujar Sandi.

Meski demikian, hasil dari keterangan saksi ahli itu, menurut Sandi, setidaknya sudah mengarah pada unsur perbuatan tindak pidana.

"Yang jelas fakta-fakta yang sudah temukan mengarah atau termasuk bagian tindak pidana," tutur Sandi.


Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, kasus dugaan penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook Zikria Dzatil sudah naik ke tingkat penyidikan polisi.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara mengakui bahwa pihak Pemkot melalui kepala bagian hukum telah melaporkan akun tersebut kepada polisi.

Febri mengatakan, Pemkot melaporkan akun media sosial tersebut lantaran adanya desakan dari masyarakat.

"Inisiatif ini diambil karena melihat keresahan di masyarakat, baik melalui media sosial, maupun yang menghubungi langsung jajaran Pemkot Surabaya," ujar Febri.

Dalam laporan itu, menurut Febri, Pemkot selaku pelapor telah menyertakan bukti-bukti kepada kepolisian, yakni berupa tangkapan layar diduga berisi hinaan yang diunggah akun Zikria Dzatil di Facebook.

Dalam bukti tangkapan layar, akun media sosial atas nama Zikria Dzatil diduga telah dua kali mengunggah foto Risma dengan kalimat berisi hinaan.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/28/22163381/risma-diduga-dihina-di-facebook-polisi-periksa-9-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke