Salin Artikel

"Update" Kondisi Mahasiswa Indonesia di Wuhan: Bingung, Harga Makanan Melonjak

Harga makanan dilaporkan terus naik sejak Kota Wuhan diisolasi akibat virus corona yang menyebar sepekan terakhir.

Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, Senin (27/1/2020) pagi, mahasiswa tidak mengeluh soal stok makanan, namun harganya.

"Seperti kacang-kacangan yang biasa dibeli dengan harga mata uang rupiah Rp 20.000, kini menjadi Rp 80.000," kata Nurhasan di kampus Unesa.

Sebelumnya, dia mengatakan, ke-12 mahasiswanya dalam kondisi sehat. Namun, mereka tidak diperkenankan keluar dari asrama untuk menghindari terpaparnya virus corona.

"Mereka alhamdulillah masih sehat. Sampai saat ini belum diperbolehkan keluar dari asrama. Makannya mi instan," tuturnya.

Atas laporan tersebut, Nurhasan mengaku sudah menyampaikan kepada mahasiswa untuk lebih mengutamakan kesehatan tubuh dan pemenuhan gizi.

"Jangan sampai karena harga mahal, gizi dan kesehatan tubuh tidak terpenuhi, nanti kami akan bantu anggaran untuk kebutuhan makan dan minum," ungkapnya.


Para mahasiswa tersebut kini diisolasi di dalam asrama dan mengurangi kontak langsung dengan lingkungan sekitar untuk menghindari penularan virus corona.

Upaya pemulangan atau melokalisasi para mahasiswa di tempat lain kata Nurhasan memang sedang dibahas dengan tim kedutaan.

"Prinsipnya, jangan sampai upaya pemulangan justru akan berakibat para mahasiswa tertular," ujarnya.

Dari 12 mahasiswa yang menempuh studi di Wuhan, dua di antaranya sudah kembali ke Tanah Air, sedangkan 10 lainnya masih berada di Wuhan.

Ke-12 mahasiswa tersebut terdiri dari 9 mahasiswa penerima beasiswa dari Pusat Bahasa Mandarin Unesa, masing-masing 4 penerima beasiswa 1 semester, 4 penerima beasiswa 1 tahun, dan 1 penerima beasiswa full S-2.

Sementara itu, tiga mahasiswa lainnya adalah penerima pemerintah China untuk program S-2. Mereka semua belajar di universitas yang sama yaitu di Central China Normal University, Wuhan.


Sulit dapat makanan

Hal senada juga dialami oleh mahasiswa Indonesia asal Aceh di Wuhan. Berdasarkan kabar yang diterima oleh Anggota DPR Aceh Muslim Syamsuddin, uang tunai Rp 50 juta yang dikirimkan Pemerintah Aceh untuk kebutuhan mahasiswa di sana hanya cukup untuk dua hari.

Mahasiswa Aceh di sana, lanjut dia, mengeluhkan mahalnya bahan makanan di Wuhan. Bahkan, mendapatkan makanan pun sulit.

Sebelumnya diberitakan, hingga Senin (27/1/2020), China menyatakan jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona bertambah hingga mencapai 80 orang, Senin.

Kematian terbaru dilaporkan berada di Provinsi Hubei, yakni sebanyak 24 orang. Sementara total kasus yang dikonfirmasi secara nasional naik tajam menjadi 2.744.

Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan, jumlah orang yang terinfeksi virus mematikan itu naik menjadi 769, setengah dari mereka ada di Hubei dan 461 dari mereka dalam kondisi serius.

Virus corona ini tidak hanya ditemukan di China, melainkan juga di beberapa negara lain seperti Singapura, Vietnam, Hong Kong, Thailand, dan Taiwan.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/27/16293201/update-kondisi-mahasiswa-indonesia-di-wuhan-bingung-harga-makanan-melonjak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke