Salin Artikel

Kisah Thomas, Anak Petani Bikin Video Parodi Balap Motor: Dikomentari MotoGP, Serasa Mimpi

Video tersebut bahkan mendapat komentar dari pihak MotoGP melalui akun resmi Twitternya.

Ketika dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (27/1/2020), Thomas mengaku tak menyangka videonya mendapat komentar dari MotoGP.

"Rasa kayak mimpi gitu. Banyak orang kasih tahu videonya dikomentari MotoGP. Ya, kaget juga, karena gak nyangka sampai ke situ," ungkap Thomas.

Dia pun sangat senang dan bangga karena video yang dibuat itu mendapat respons dari MotoGP.

Thomas merupakan anak dari pasangan Yohanes Panut dan Metik Raiman. Orangtuanya bekerja sebagai petani sawit.

Mereka tinggal di Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.

Anak ketiga dari tiga bersaudara itu adalah seorang mahasiswa semester lima di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rengah, Inhu.

Sebelum videonya viral hingga dikomentari MotoGP, Thomas menceritakan awal mula pembuatan parodi balap MotoGP.

Video pertama kali dibuat pada bulan Desember 2019 lalu. Awalnya, Thomas membuat sejumlah konten video dengan tema yang berbeda.

"Awalnya saya buat konten video tentang gym atau fitnes, terus saya share ke media sosial. Tapi kurang peminat. Setelah itu saya coba buat video prank-prank gitu, tapi view-nya juga dikit," cerita Thomas.

Pada suatu hari, terlintas di pikirannya untuk membuat video parodi balap MotoGP.

Dia kemudian mengajak beberapa orang teman-teman di sekitar tempat tinggalnya yang masih pelajar SMA dan SMP.

Karena sebelumnya remaja setempat juga sering balap-balap di jalan poros dalam kampung tersebut.

"Mereka saat itu sedang main bola, terus saya ajakin bikin video parodi balap MotoGP dan mereka mau," ujar Thomas.

Pembuatan video pun dimulai. Sekitar enam sampai tujuh orang anak-anak remaja membuat formasi untuk balapan menggunakan sepeda motor.

Jalan poros di Desa Tanah Datar menjadi arena mereka. Dari jalan aspal hingga melewati jalan tanah di perkebunan kepala sawit. Mereka membuat parodi persis dengan gaya MotoGP.

Thomas merekam video dengan kamera milik abangnya. Selain itu, dia juga menggunakan kamera ponsel.

Kecepatan motor diedit

Namun, Thomas menegaskan, kecepatan sepeda motor para remaja itu bukanlah seperti kecepatan balap yang sebenarnya.

"Itu kecepatannya cuma 20 kilometer per jam. Cuma diedit jadi seperti laju," jelasnya.

Setelah selesai pengambilan video lebih kurang dua jam, lalu dia edit. Setelah selesai diedit, hasilnya video parodi balap MotoGP berdurasi 4 menit 13 detik.

Pada malamnya, Thomas mengunggah video parodi balap MotoGP part 1 di chanel Youtube miliknya, Gym Kreatif 99.

"Pas bangun pagi saya buka hp langsung kaget lihat subscriber banyak sekali. Dari 1.000 subscriber pecah menjadi 20.000. Saya jadi kaget kok ramai sekali," katanya.

Dia mengatakan, menjelang siang, subscriber-nya terus bertambah menjadi 50.000. Dalam seminggu, jumlah penonton video mencapai satu juta.

Karena video pertama viral, Thomas kembali membuat video parodi MotoGP part 2 hingga part 5.

Namun yang lebih viral adalah video yang kelima, sampai dikomentari pihak MotoGP melalui akun resmi Twitternya.

"Sebenarnya video yang pertama dan kedua sudah viral sampai tayang di televisi swasta juga. Tapi yang dikomentari MotoGP video yang kelima," sebut Thomas.

Setelah videonya viral, Thomas mendapat dukungan dari beberapa kalangan, termasuk orangtuanya.

Dia mendapat dukungan untuk terus berkarya membuat konten video positif sebagai hiburan.

"Alhamdulillah, dapat dukungan. Orangtua sekarang udah senang dan minta diterusin. Kalau sebelumnya, orangtua cuma diam kalau saya buat-buat video gitu. Banyaklah yang kasih dukungan. Pak kades (kepala desa) di sini juga beri semangat terus berkarya," ucap Thomas.

Ingin jadi Youtuber

Sebelum membuat konten video di media sosial, Thomas dulunya memiliki hobi ngegym. Selain itu, dia juga hobi olahraga karate dan taekwondo.

Bahkan, dia pernah meraih medali perunggu pada kompetisi taekwondo di Sumatera Barat tahun 2018 silam.

Namun, hobi tersebut ditinggalkan karena ingin menjadi seorang Youtuber terkenal dan bisa menghasilkan uang untuk membantu keluarganya.

"Saya ingin jadi Youtuber," kata Thomas. 

Video parodi MotoGP yang dibuat Thomas kini sudah viral sejagat raya hingga dikomentari MotoGP. 

Hal ini menjadi motivasi baginya untuk terus membuat konten video hiburan.

Karena itu, Thomas berharap video-videonya itu semakin viral di dunia maya.

"Semoga makin viral. Kalau (saya) masuk TV (televisi) ya syukurlah. Kalau sekarang belum ada," kata Thomas.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/27/13595451/kisah-thomas-anak-petani-bikin-video-parodi-balap-motor-dikomentari-motogp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke