Salin Artikel

Renggut 8 Korban Jiwa, Kasus Miras Oplosan Maut di Tasikmalaya Jadi KLB

Sampai saat ini pihaknya masih terus menyelidiki kasusnya dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendalami keterangan para saksi-saksi saat kejadian.

"Kejadian miras oplosan ini sudah merenggut jiwa tentunya kasus ini kita nyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB)," jelas Kepala Bagian Operasi Polres Tasikmalaya Kompol M Fauzan Syahir saat dimintai keterangan wartawan, Jumat (25/1/2020).

"Kita terus melakukan penyelidikan-penyelidikan lebih lanjut," katanya. 

Fauzan menambahkan, selama ini pihaknya telah mendapatkan barang bukti. 

Yakni, berupa bekas botol alkohol kandungan 96 persen dan beberapa bungkus kecil bekas Kuku Bima rasa anggur.


Polisi belum tetapkan tersangka

Selain itu, pihaknya terus menggali informasi terkait kejadian pesta miras oplosan yang telah merenggut korban jiwa di Kecamatan Leuwisari dan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya.

"Kalau korban meninggal yang tercatat di kami baru enam orang dan korban yang masih dirawat di rumah sakit ada delapan orang," tambah Fauzan, sembari tidak memberikan keterangan lengkap terkait data korban-korbannya.

Adapun untuk mendalami keterangan-keterangan saksi, lanjut Fauzan, pihaknya belum bisa dilakukan karena korban-korban lainnya masih dirawat di rumah sakit dan kondisinya tak memungkinan untuk dimintai keterangan.

Sehingga Kepolisian pun belum bisa menetapkan tersangka karena pelaku pengoplosan dan korbannya adalah orang yang sama.

"Jadi pelaku pengoplosnya ini orang yang sama selaku korban-korbannya. Nanti setelah memungkinkan baru kita akan selidiki lebih lanjut terhadap saksi-saksi sekaligus korban lainnya," tambahnya.


8 orang meninggal dunia

Berbeda dengan keterangan laporan Babinsa Koramil Leuwisari  dan Pihak RSUD SMC Tasikmalaya, korban akibat miras oplosan maut di Kecamatan Leuwisari dan Sariwangi telah berjumlah 8 orang meninggal Dunia.

Sesuai data di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya tercatat keseluruhan pasien yang dirawat akibat miras oplosan berjumlah 16 orang sampai Jumat (24/1/2020) kemarin.

Sebanyak 6 korban tewas di rumah sakit sejak Kamis kemarin dan hari ini, 2 tewas di rumahnya setelah sempat dirawat di rumah sakit tapi pulang paksa dan 8 orang sekarang masih dirawat satu diantaranya kondisinya kritis.

"Total semuanya yang ke rumah sakit itu 16 orang sesuai data kami. 6 meninggal di rumah sakit, 2 pulang paksa yang kemarin meninggal asal Leuwisari, 8 masih dirawat yang satunya kritis harus cuci darah," jelas Medita, dokter Jaga IGD RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, kepada wartawan Jumat kemarin.


Gejala sakit sama

"Nah, kalau yang kemarin yang pulang paksa asal Leuwisari kita ada surat keterangannya ya. Kedua korban itu sempat dirawat tapi ingin pulang atas kemauan sendiri." 

Medita menambahkan, ke-16 orang yang masuk ke rumah sakit itu memiliki gejala sama yakni sakit akibat adanya kandungan alkohol tinggi di tubuhnya.

Sampai sekarang untuk satu orang yang kritis harus dirawat secara intensif dan membutuhkan tindakan cuci darah.

"Sekarang masih di sini. Itu pak pasien-pasiennya. Nah, kalau yang satu lagi kritis di ruangan khusus. Lagi penanganan intensif," pungkasnya.


Data 16 korban miras oplosan

Sebagian besar korban minuman keras ini berasal dari Kecamatan Leuwisari dan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya.

Sesuai data dari RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dan Babinsa Koramil Leuwisari yang pernah masuk akibat miras oplosan berjumlah 16 orang. 

Yakni, Yudi (17), Tedi (25), Devi alias Dapa (22), Rendi (17), Rizwan alias Atan (22), asal Kecamatan Leuwisari, Robi (22), Eka (17) dan Rizal (19) asal Desa Selawangi Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya yang diketahui semuanya telah meninggal dunia.

Sedangkan, Ag (22), As (16), Id (18), Rz (25), Al (24), Arf, (21) Hmj (21), Ynt (23), saat ini masih dirawat di rumah sakit dan atasnama Ag (22) kondisinya kritis. 

https://regional.kompas.com/read/2020/01/25/10551001/renggut-8-korban-jiwa-kasus-miras-oplosan-maut-di-tasikmalaya-jadi-klb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke