Salin Artikel

4 Kasus Bocah Digigit Ular, Meniru Tayangan Youtube hingga Bekas Gigitan Ditutup Plester

Melansir situs Snakes for Pets dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya, ular menggigit karena menganggap manusia melanggar batas wilayah mereka hingga mereka merasa terancam.

Anak-anak cenderung belum mengerti jenis serta apa yang perlu dilakukan ketika berhadapan dengan ular. Berikut Kompas.com merangkum kisah-kisah gigitan ular pada anak kecil di berbagai daerah:

Adi Ramdani (11), seorang bocah yang tinggal di RT 04 RW 09, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung tewas digigit ular weling yang ditemukannya, Rabu (22/1/2020).

Ular jenis weling itu rencananya akan dijual oleh Adi. Namun saat menunjukkan kepada teman-temannya, ular tersebut menggigitnya.

"Korban bersikukuh bahwa ular tersebut sudah dibuang bisanya dan rencananya korban akan menjual ular tersebut," jelas Plt Camat Ujung Berung Didin Dikayuana, Kamis (23/1/2020).

Setelah digigit, korban pulang dan memasukkan ular tersebut ke dalam akuarium

Racun dari gigitan ular itu pun bereaksi di tubuh Adi.

Pada saat kejadian, keluarga Adi sedang tidak ada di rumah. Saat ibunya pulang, ia medapati tangan Adi terus menggaruk-garuk lantai dan mulutnya berbusa.

"Korban sempat dibawa ke RSUD Ujungberung tapi nyawanya tidak tertolong," katanya.

Seorang balita asal Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kayla Triyani, bernasib naas. Ia digigit ular saat bermain.

Kapolsek Sindang, AKP Iin Sukaeti mengatakan, peristiwa terjadi pada Kamis (16 /1/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saat itu Kayla bermain bersama teman-temannya di depan rumah, samping lapangan sepak bola Krapak yang ditumbuhi rumput ilalang," ujar dia seperti dilansir dari Tribun Jabar, Jumat (17/1/2020).

Ketika bermain, diduga ular menggigit tangan kiri Kayla.

Saat tidur pukul 15.00 WIB, Kayla menunjukkan gejala-gejala aneh, seperti muntah dan kejang-kejang.

Bayi berusia lima tahun itu kemudian dibawa ke RSUD Indramayu, namun nyawanya tidak tertolong.

"Dari hasil pemeriksaan RSUD, yaitu pada lengan sebelah kiri korban terdapat luka gigitan ular yang sudah ditutup oleh plaster," ujarnya.

Bocah SD asal Kemiri Jaya, Beji, Depok, RAS (8) selamat dari ular berbisa yang menggigitnya, Minggu (15/12/2019).

RAS awalnya menemukan ular di lapangan dekat Sekolah Citra Negara saat pulang bermain bola bersama temannya.

"Pas pulang main bola nemu ularnya kan dimasukan ke dalam botol terlebih dahulu terus dibawa pulang dipindahkan ke dalam toples kecil, habis itu mau dimandiin ditangkap pakai tangan eh licin terus gigit," ujar RAS (8) saat ditemui dirumahnya, Rabu (18/12/2019).

RAS mengaku meniru adegan di YouTube seorang penjinak ular yang kerap bersinggungan dengan reptil.

RAS sempat dirawat di ICU di RS Universitas Indonesia selama dua hari.

Korban mendapatkan serum antibisa ular dan akhirnya sembuh. Meski demikian, korban masih harus melakukan kontrol untuk memastikan kondisinya sehat.

Seorang bocah asal Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), bernama Martinus (12) selamat usai digigit ular berbisa.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, mengatakan Martinus digigit ular saat menggembalakan sapi ternaknya, Selasa (14/1/2020) lalu.

"Gigitan ular yang di Lembata kami sebut dengan nama ular keramek itu, menyebabkan anak ini mengalami pendarahan dari hidung dan mulut, hingga nyaris meninggal," ujar Thomas, Kamis (23/1/2020).

Martinus lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba dan mendapatkan suntikan serum antibisa ular.

Korban mendapatkan penanganan dari Dokter Tri Maharani, ahli toxinologi yang menangani korban gigitan ular sangat berbisa di Lembata itu.

Usai ditangani Dokter Tri, Martinus akhirnya selamat.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Putra Prima Perdana, Anggita Nurlitasari, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Aprillia Ika, Jessi Carina, Robertus Belarminus), Tribunjateng.com

https://regional.kompas.com/read/2020/01/25/07184751/4-kasus-bocah-digigit-ular-meniru-tayangan-youtube-hingga-bekas-gigitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke