Salin Artikel

Meresahkan Warga, 120 Monyet Ekor Panjang di Gunung Ciremai Ditangkap

Polisi Kehutanan BBKSDA Jawa Barat Ade Kurniadi Karim menyampaikan, penangkapan ini dilakukan berdasarkan permohonan warga Desa Cibeurum kepada BBKSDA Jawa Barat.

Mereka mengaku sudah merasa sangat terganggu dan terancam oleh kawanan monyet karena masuk ke permukiman dan memakan hasil tanaman warga.

“Konflik satwa dalam artian monyetnya sudah menjadi hama atau gangguan bagi para petani hutan atau masyarakat yang hidup berbatasan dengan kawasan hutan,” kata Ade kepada Kompas.com melalui aplikasi media sosial, Kamis (23/1/2020) siang.

Proses selanjutnya, kata Ade, BBKSDA berkoordinasi dengan PT Primaco Purwakarta untuk kerjasama dalam penanganan gangguan monyet-monyet tersebut.

Sebagai fasilitator, petugas BBKSDA melakuan pemantauan di lapangan kegiatan yang berlangsung selama empat hari dari Sabtu 19 hingga Selasa 22 Januari 2020.

Penangkapan satwa dilakukan secara manual oleh tim dari Suku Baduy Banten.

Ade menilai, mereka mahir dan memiliki keahlian cara penangkapan monyet dengan tanpa melukai monyet.

Mereka juga sangat berpengalaman dalam hal penangan konflik satwa monyet di beberapa tempat di wilayah kerja BBKSDA Jabar.

“Ketika akan mengangkut satwa dari desa terdampak ke PT Primaco dikeluarkan Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri (SATS DN) oleh BBKSDA Jabar. Selanjutnya, dibawa ke penangkaran monyet ekor panjang ke kandang karantina PT Primaco Indonesia di Purwakarta. Sebanyak kurang lebih 120 ekor,” tambah Ade melalui aplikasi pesan.

Kepala Urusan Pemerintahan Desa Cibeureum Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, Supandi menyampaikan, penangkapan monyet-monyet ini terpaksa dilakukan karena sudah sangat meresahkan warga sekitar.

Kawanan monyet kerap keluar dari habitatnya dan memakan hasil perkebunan warga.

“Terus terang saja, akhir-akhir ini sering meresahkan masyarakat, terutama mengganggu tanaman kaya: ubi jalar, singkong, pisang, kelapa, kopi dan lainnya. Jumlahnya banyak, nggak keitung Pak,” kata Supandi kepada Kompas.com di lokasi penangkapan monyet, Selasa (21/1/2020).

Indikatornya adalah hasil panen tanaman yang merosot drastis.

Bahkan, Supandi mengatakan, kawanan monyet itu tidak hanya menyerang tanaman, tetapi juga masuk ke permukiman warga.

Mereka nekat masuk ke rumah warga melalui atap dan jendela lalu mencari bahan makanan untuk dapat dimakan.

Perilaku monyet yang sporadis dan membahayakan ini terjadi karena jumlah populasi monyet yang bertambah berkali lipat.

Pada saat bersamaan, persediaan bahan makan monyet di tengah hutan semakin berkurang.

Akibatnya monyet mencari makan di luar habitatnya, yakni turun ke permukiman warga.

Mereka melakukan berbagai macam cara termasuk cara yang paling membahayakan yakni menyerang warga yang sedang membawa makanan.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/23/20092861/meresahkan-warga-120-monyet-ekor-panjang-di-gunung-ciremai-ditangkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke