Salin Artikel

Dinkes Jatim Mulai Antisipasi Virus Corona di Bandara dan Pelabuhan

Hal itu untuk mencegah masuknya virus corona yang teridentifikasi menyebar di Wuhan, China.

Pelabuhan dan bandara tersebut dipilih lantaran menjadi tempat masuk warga lokal atau warga asing ke Jawa Timur.

"Masuknya orang, baik lewat laut atau udara, semua diperketat," kata Kepala Dinkes Provinsi Jatim Herlina Ferliana saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2020).

Ia menyampaikan, setiap orang yang datang dari China harus melalui alat monitor suhu tubuh.

Alat itu sudah dipasang di bandara dan pelabuhan.

Selain itu, hewan juga akan dimonitor melalui alat pemindai suhu atau thermal scanner.

Jika nantinya ada orang yang dicurigai karena badannya panas, maka petugas akan langsung melakukan deteksi dini.

"Ini untuk mengidentifikasi dan mewaspadai masuknya virus itu. Jadi orang atau barang dari China kita deteksi awal di pintu masuk," ujar Herlina.

Di sisi lain, Dinkes Jatim telah menginformasikan ke seluruh rumah sakit di Jatim, agar selalu berhati-hati terhadap orang yang terkena virus corona.

Terutama yang tidak terdeteksi alat monitor suhu, tetapi masuk rumah sakit dengan indikasi yang sama.


Mirip SARS

Menurut Herlina, virus corona tersebut sejenis severe acute respiratory syndrome (SARS) yang dapat mematikan seseorang yang terjangkit.

"Jadi ditengarai virus baru ini sejenis SARS yang terjadi di China. Jenisnya sama," kata Herlina.

Menurut dia, gejala penderita virus ini sama halnya seperti sakit infeksi paru-paru.

Hanya saja, gejalanya lebih ganas, serta mengalami panas, sesak, dan nyeri di semua tubuh.

"Penyakit ini seperti batuk, langsung menular ke orang lain. Tapi obatnya mudah didapat" kata dia.

Menurut Herlina, ketika ada warga yang terjangkit, maka penderita harus diisolasi di ruangan khusus.

Pasien boleh pulang dari rumah sakit apabila sudah dipastikan tidak terjangkit penyakit tersebut.

"Petugas juga harus melakukan pengawasan ketat dalam mengisolasi. Alatnya khusus agar tidak menyebar ke yang lainnya," ucap dia.

Meski demikian, Herlin memastikan saat ini belum ada penemuan penderita virus corona di Jawa Timur.

Namun, paihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

"Karena ini infeksi cepat menular. Di China, 79 persen penderitanya sembuh. Tapi karena tidak ada obat, bisa langsung menular," ucap Herlina.


Wali Kota Surabaya

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga telah mengeluarkan surat edaran untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang menyebabkan pneumonia.

Surat tersebut berisi instruksi Risma pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Risma meminta Dinkes melakukan antisipasi penyebaran dan pencegahan penyakit pneumonia yang berasal dari Wuhan, China.

Menindaklanjuti surat edaran Risma, Dinkes Surabaya melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya.

"Dengan KKP Kelas I Surabaya kami sudah koordinasikan di pintu masuk bandara dan pelabuhan," ujar Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/22/15503641/dinkes-jatim-mulai-antisipasi-virus-corona-di-bandara-dan-pelabuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke