Tim SAR Temukan Seragam Anggota TNI yang Ikut Kapal Panji Saputra

Seragam PDL milik anggota TNI Kodam Pattimura itu ditemukan di dalam sebuah tas di perairan Pulau Tayando, Maluku Tenggara, pada Selasa (21/1/2020).

"Sebuah tas berisi seragam loreng milik Serda Aswadin Ali juga sudah ditemukan. Itu ditemukan kemarin juga," kata Kepala Basarnas Ambon Muslimin kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2020).

Serda Aswadin Ali bersama Pratu Midun diketahui ikut berlayar dengan Kapal Panji Saputra.

Serda Aswadin berangkat dari Ambon menuju Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk mengawal 25 drum avtur milik Kodam Pattimura pada 7 Januari 2020 lalu.

Namun, kapal yang ditumpangi Serda Aswadin Ali itu hilang kontak dan hingga kini belum juga ditemukan.

Menurut Muslimin, penemuan seragam PDL milik Serda Aswadin Ali itu lokasinya tidak jauh dari penemuan 8 drum avtur, kursi dan juga penutup dek kapal.

Barang-barang itu sebelumnya juga ditemukan di perairan tersebut.

"Seragam loreng dan yang lain itu semuanya ditemukan di situ, di perairan Tayando," ujar Muslimin.

Sebelumnya, Muslimin menduga kapal tersebut telah tenggelam setelah ditèmukannya delapan drum avtur, kursi dan penutup dek Kapal Panji Saputra di perairan tersebut.

Meski begitu, upaya pencarian kapal terus dilakukan.

Menurut Muslimin, saat ini tim SAR gabungan terus menyisir perairan laut Tayando untuk mencari keberadaan kapal tersebut.

"Kita masih terus cari kapalnya, termasuk juga menyisir perairan Tayando," kata Muslimin.

Diberitakan sebelumnya, Kapal Panji Saputra yang mengangkut 25 drum avtur bertolak dari Ambon menuju Saumlaki dan Moa, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pada 7 januari 2020 lalu.

Sesuai jadwal, kapal tersebut seharusnya sudah tiba di tempat tujuan pada 11 Januari 2020.

Namun, kapal tersebut tidak juga sampai di tempat tujuan.

Kapal tersebut membawa empat orang anak buah kapal dan dua penumpang yang merupakan anggota TNI.

Adapun, empat ABK yang berada di kapal tersebut yakni La Mufik, La Jau, Ongky dan Muhamad Juniarto.

Kemudian, dua anggota TNI yakni Serda Aswadin Ali dan Pratu Midun.