Salin Artikel

Ketika Tokoh NU dan Muhammadiyah Bersanding Jadi Nama Jalan di Banyumas, Gus Dur hingga KH Ahmad Dahlan

Selain itu, dalam waktu yang bersamaan, diresmikan juga jalan dengan nama Presiden keempat Indonesia yang juga tokoh NU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Jalan Kyai Kembar, tokoh lokal yang banyak dikenal masyarakat.

Keempat ruas jalan tersebut berada di Kecamatan Kembaran.

Ruas jalan dari Tugu Larangan ke barat diberi nama Jalan KH Ahmad Dahlan, kemudian dari Tugu Larangan ke selatan diberi nama Jalan KH Hasyim Asy'ari.

Sedangkan dari Tugu Larangan ke utara dinamai Jalan KH Abdurrahman Wahid dan ke timur dinamai Kyai Kembar.

Peresmian dilakukan akhir pekan lalu secara bergantian oleh Bupati Banyumas Achmad Husein.

Husein mengatakan, tokoh-tokoh tersebut diabadikan sebagai nama jalan untuk menghargai jasa-jasanya.


Pemberian nama jalan itu dituangkan dalam surat keputusan bupati.

"Saya sangat setuju dan mendukung pemberian nama jalan dengan tokoh agama Islam, karena mereka sudah berjasa dan harus dihargai," kata Husein seusai peresmian.

Camat Kembaran Omar Udaya mendapat perintah dari bupati untuk mengkaji pemberian nama ruas jalan utama.

Pasalnya jalan penghubung Banyumas-Purbalingga itu selama ini belum memiliki nama resmi.

"Berdasarkan hasil diskusi publik dengan para kepala desa, Badan Perwakilan Desa (BPD), tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh perempuan dari 7 desa yang dilintasi jalan utama tersebut," ujar Omar.

Sementara itu, Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir yang hadir dalam peresmian Jalan KH Ahmad Dahlan, sangat mengapresiasi inisiatif pemberian nama yang dilakukan Pemkab Banyumas.

"Itu merupakan langkah yang sangat terpuji dan merupakan bentuk dari penghargaan, penghormatan, pengakuan dan pengkhidmatan dari kita semua untuk bangsa. Di mana jelas mereka para pelopor, penggerak dan bapak bangsa," kata Haedar.


Haedar berharap pemberian nama jalan tersebut tidak hanya simbolik.

Diharapkan dapat memotivasi, termasuk para generasi muda untuk memberikan yang terbaik kepada bangsanya seperti yang telah dilakukan para tokoh-tokoh tersebut.

Di tempat terpisah, Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Banyumas Sabar Munanto mengatakan, pemberian nama jalan tersebut menandakan pengakuan dan penghormatan kepada para tokoh bangsa.

Menurut Sabar pemberian nama jalan tersebut diharapkan dapat mempererat kesatuan dan persatuan bangsa.

Para generasi muda diharapkan dapat meneladani perjuangan para tokoh bangsa.

"Adanya jalan tersebut juga menginspirasi adanya persatuan di kalangan anak bangsa, khususnya di sini intern umat Islam. Selalu bersama-sama dakwah mengajarkan ajaran Islam yang rahamatan lil alamin," kata Sabar.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/22/10562071/ketika-tokoh-nu-dan-muhammadiyah-bersanding-jadi-nama-jalan-di-banyumas-gus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke