Salin Artikel

Ini Dugaan Penyebab Putusnya Jembatan Gantung di Objek Wisata Bengkulu

KOMPAS.com - Sebanyak sepuluh orang meninggal dunia dan 17 selamat setelah jembatan gantung yang berada di Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, putus pada Mingu (19/1/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Ujang Syafiri mengatakan, jembatan tersebut putus diduga karena kelebihan kapasitas.

Selain itu, sambungnya, ada dugaan saat di atas jembatan para remaja tersebut menggoyang-goyangkan jembatan.

"Ada dugaan juga remaja sempat menggoyang-goyangkan jembatan," katanya, Minggu.

Sambungnya, saat bersamaan, arus sungai di bawah jembatan dalam kondisi deras karena banjir.


Ujang menjelaskan, saat kejadian para korban berada di atas jembatan untuk berwisata.

Di mana, kawasan itu merupakan objek wisata desa Batu Luwis yang sering dikunjungi.

Korban yang berada di atas jembatan, memanfaatkan waktu untuk berswafoto di atas jembatan.

"Remaja-remaja itu berwisata di atas jembatan," katanya.

"Saat itu mereka selfie-selfie," lanjutnya.

Sementara itu, Bendy Sudarto, salah satu anggota tim SAR dari Palsostik, Universitas Bengkulu, menyebutkan, semua korban hilang sudah ditemukan.

"Saat ini 10 orang meninggal dunia telah ditemukan. Semua yang hilang telah ditemukan, pencarian dihentikan dengan ditemukannya semua korban," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (20/1/2020).

Diberitakan sebelumnya, jembatan gantung putus di Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1/2020) pukul 15.00 WIB.

Akibat peristiwa tersebut, mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 6 dinyatakan hilang, dan 17 selamat setelah terjatuh dari Jembatan gantung.

(Penulis: Kontributor Bengkulu, Firmasnyah | Editor: Aprilia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/20/17314891/ini-dugaan-penyebab-putusnya-jembatan-gantung-di-objek-wisata-bengkulu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke