Salin Artikel

Dedi Mulyadi: Subsidi Gas 3 Kg Dicabut, Kesehatan Anak Terancam

Menurut dia, jika subsidi gas yang dikenal tabung melon itu dicabut, otomatis harganya dipastikan naik hingga lebih dari 100 persen.

Saat ini harga gas 3 kilogram hanya Rp 16.000 dan akan naik menjadi Rp 36.000 per tabung jika subsidi dicabut.

"Dampaknya gas elpiji 3 kilogram itu akan langsung terasa oleh para pedagang kecil seperti tukang bakso, tukang mi ayam, tukang bandros dan pedagang kecil lain. Selama ini, produksi usaha mereka sangat bergantung pada gas elpiji 3 kilogram," kata Dedi Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Dampak tersebut akan membawa efek domino.

Menurut dia, dengan kenaikan yang terjadi, para pedagang kecil itu akan melakukan penyesuaian harga jual produk dengan memperkecil ukuran jualannya.

"Selain memperkecil ukuran, pedagang juga akan mencampur bahan baku produksi makanan jualan dengan bahan yang lebih murah dan berkualitas rendah," tuturnya.

Dampak dari pengurangan mutu makanan akan mengancam kesehatan masyarakat yang menjadi konsumen, terutama anak-anak.

Menurut Dedi, selama ini anak-anak dan remaja merupakan segmen utama konsumen produk para pedagang kecil.

Akhirnya, lanjut Dedi, biaya kesehatan menjadi semakin mahal dan rumah sakit akan kian terbebani oleh banyaknya para pasien yang datang berobat.

"Jadi seluruh aspek ini harus kita bicarakan secara bersama-sama, sebelum kita mengambil sebuah keputusan yang berhubungan dengan hidup masyarakat banyak," tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah berencana mencabut subsidi elpiji 3 kilogram pada pertengahan 2020.

Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan sistem distribusi tepat sasaran elpiji 3 kilogram.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Djoko Siswanto beberapa hari yang lalu mengatakan, secara prinsip pemerintah dan DPR telah menyetujui sistem distribusi tertutup elpiji 3 kilogram.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/20/16423061/dedi-mulyadi-subsidi-gas-3-kg-dicabut-kesehatan-anak-terancam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke