Salin Artikel

Bupati Sambut Baik Nias Selatan Jadi Pusat Pembibitan Babi Pasca-serangan Virus ASF

Hal ini disampaikan oleh Hilarius Duha saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (18/1/2020). 

"Kami belum mendengar hal itu dari pemprov, baik secara tertulis atau surat menyurat maupun dihubungi secara langsung," ujar Hilarius Duha. 

Meskipun demikian, pihaknya sangat menyambut dengan baik rencana tersebut. 

Namun, perlu dilakukan pertemuan-pertemuan lebih lanjut ke depan untuk memperjelas maksud Pemprov Sumut.

Hilarius Duha mengatakan, Kabupaten Nias Selatan sangat luas dan potensial untuk jadi lokasi pembibitan ternak babi.

Jika rencana Pemprov Sumut ini berjalan, Hilarius mengatakan jika dia siap menyediakan sejumlah wilayah untuk jadi lokasi restocking ternak babi. 

Alasan memilih Nias

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara Azhar Harahap mengatakan bahwa Nias Selatan ditetapkan jadi lokasi pembibitan ternak babi, untuk mengantisipasi persebaran virus demam babi Afrika (ASF). 

Ada beberapa alasan Nias Selatan ditetapkan sebagai tempat pembibitan babi.

Salah satunya, karena daerahnya terpisah dari daerah yang sampai saat ini tercatat terjadi kematian babi karena ASF, juga di Nias Selatan terdapat 275.000 ekor ternak babi.

"Tapi kita belum tahu di mana wilayahnya yang dimaksud Pemprov tersebut," ucap Hilarius Duha.

"Kalau itu menjadi industri (pembibitan ternak babi), kami juga belum tahu (di mana wilayahnya). Bila iya (jadi industri), kami pasti sambut baik. Kalau itu rencana baik (berjalan) dan (diharapkan) meningkatkan perekonomian masyarakat." 

https://regional.kompas.com/read/2020/01/19/09504461/bupati-sambut-baik-nias-selatan-jadi-pusat-pembibitan-babi-pasca-serangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke