Salin Artikel

Cerita Suami Istri di Cianjur Bayar Biaya Persalinan dengan Uang Koin

Betapa tidak, pasutri asal Kampung Mekarsari, RT 005/002, Desa Rahong, Kecamatan Cilaku, ini membayar biaya persalinan anak pertama mereka dengan uang koin pecahan Rp 1.000.

Pasalnya, mereka kekurangan uang untuk membayar biaya persalinan di puskesmas yang totalnya sebesar Rp 1.450.000.

Ditemui di rumahnya, Jumat (17/01/2020), Riska bercerita ikhwal dirinya dan sang suami membayar biaya persalinan dengan uang recehan tersebut.

"Waktu itu harus bayar Rp 1.450.000, namun kami hanya punya uang sejuta, itu pun hasil kukumpul (mengumpulkan). Jadinya, terpaksa bongkar celengan," kata Riska kepada Kompas.com, Jumat.

Dikatakan Riska, uang koin yang dipakainya memang sengaja ditabungkan untuk biaya persalinan.

Ia dan sang suami mulai menabung sejak dirinya dinyatakan positif hamil.

Meski nominal yang ditabungkannya tak tentu, namun, selama sembilan bulan itu, ia tak pernah lupa memasukkan uang receh ke celengan sisa belanja setiap hari.

“Sebenarnya yang terkumpul itu ada Rp 800.000, pecahan Rp 1.000 dan Rp 500. Namun yang pecahan Rp 500 sudah dipakai sebelumnya. Jadi, sisanya yang Rp 500.000 itu yang saya pakai untuk bayar biaya lahiran,” katanya.

Riska sendiri melahirkan anak pertamanya itu Jumat (10/01/2020) di Puskesmas Cilaku.

Sebelumnya, ia sempat dirawat dua hari di bidan desa. Namun, karena kondisinya drop sehingga harus dirujuk ke puskesmas.

"Niatnya, uang receh di celengan itu kalau sudah terkumpul mau ditukarkan dulu. Tapi, karena waktu itu kondisinya tidak memungkinkan, jadinya langsung saja dibawa ke puskesmas," ujar dia.


Kendati begitu, sepanjang perjalanan ke puskesmas, ia mengaku waswas jika pihak puskesmas tidak mau menerima uang koin sebanyak Rp 500.000 itu.

"Uangnya saya masukan ke dalam kantong keresek. Kasir puskesmas sempat kaget waktu melihatnya. Tapi diterima, katanya sama-sama uang," ujar dia.

Riska pun lega.

Namun, ia kembali waswas setelah dihubungi pihak puskesmas agar datang kembali pada Senin hari.

Awalnya, ia mengira, uang koinnya akan dipermasalahkan. Namun, dugaannya meleset, pihak puskesmas justru mengapresiasinya.

"Uang koinnya dikembalikan lagi, malah saya dikasih uang Rp 200.000 sama pihak puskesmas. Katanya untuk dede bayi," ucap Riska.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/17/19090981/cerita-suami-istri-di-cianjur-bayar-biaya-persalinan-dengan-uang-koin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke