Salin Artikel

Jalan di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi Makin Rusak, Pengendara Harus Hati-hati

Bencana geologi yang mulai dirasakan akhir April 2019 lalu itu, selain mengakibatkan sebanyak 90 dari 129 unit rumah rusak tidak dapat dihuni, puluhan lahan persawahan hancur. 

Demikian juga jalan berstatus provinsi rusak akibat tanah bergerak.

Jalan provinsi yang rusak akibat tanah bergerak ini menghubungkan Kota Sukabumi dengan Sagaranten yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Saat ini jalan sepanjang sekitar 300 meter itu kondisinya semakin mengkhawatirkan sehingga menghambat arus lalu lintas.

"Sekarang ini jalannya semakin hancur, tanjakan-tanjakannnya semakin terjal dan menyulitkan," ungkap seorang sopir, Mami (65) warga Cibaregbeg, Sagaranten saat berbincang dengan Kompas.com di sela menunggu antrean di lokasi tanah bergerak Nyalindung, Kamis (16/1/2020).

Melintas harus pelan-pelan

Mami menuturkan hampir setiap hari mengendarai mobil bak terbuka untuk mengangkut barang-barang toko dari Kota Sukabumi ke Sagaranten.

Dia mengatakan sebelum jalan di Gunungbatu itu rusak waktu tempuh hanya 1,5 jam.

"Kalau sekarang waktu tempuhnya bisa mencapai 2,5 jam. Karena harus antre dan saat melintas lokasi ini juga harus pelan-pelan," tutur warga yang mulai menjadi sopir sejak 1975.

Seorang sopir angkutan umum, Uus (50) mengakui sejak jalan di Gunungbatu ini rusak, waktu tempuh perjalanan kendaraannya pergi pulang Sukabumi-Sagaranten semakin lama. Sebelumnya paling waktu tempuhnya sekitar 3,5 hingga 4 jam.

Jarak tempuh Sukabumi-Sagaranten jadi 5 jam dari 1,5 jam

"Kalau sekarang lebih lima jam. Jadi jalanpun hanya bisa satu rit saja pergi pulang," ujar Uus sopir elf saat menunggu antrean menuju ke arah Sagaranten.

Warga setempat, Hendra (45) menjelaskan setelah diguyur hujan dua pekan lalu ruas jalan ini memang semakin rusak.

Selain itu bangunan-bangunan rumah juga semakin rusak.

"Semakin parah sekarang kondisi jalannya. Pengendara juga harus antre dan berhati-hati bila melintas jalan ini," kata Hendra.

"Malahan penumpang mobil suka banyak yang turun, lalu berjalan kaki untuk melintas lokasi ini," sambung dia.

Berharap jalan segera diperbaiki

Baik pengendara kendaraan bermotor baik mobil maupun motor serta warga sangat mengharapkan secepatnya ada perbaikan jalan.

Karena jalan Sukabumi-Sagaranten merupakan jalan utama.

Bila harus melalui jalan lain waktu tempuhnya juga lebih lama.

"Saya sih berharap kalau jalan yang baru belum bisa diselesaikan, ya jalan ini diperbaikilah, terutama tanjakannya," harap Mami.

Kendaraan kesulitan lintasi tanjakan

Pantauan Kompas.com sejumlah kendaraan bermotor terlihat kesulitan saat akan melintas dua tanjakan.

Beberapa mobil kembali mundur dan juga harus siap-siap menancap gas.

Bahkan mobil-mobil yang tidak kuat menanjak harus dibantu didorong sejumlah warga.

Selain itu banyak penumpang kendaraan yang turun dari kendaraan dengan melanjutkan jalan kaki melintas jalan rusak.

Lalu kembali naik di jalan yang aman.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/16/23113481/jalan-di-lokasi-tanah-bergerak-sukabumi-makin-rusak-pengendara-harus-hati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke