Salin Artikel

34 Tahun Mangkrak, Bandara Ngloram Akhirnya Didarati Pesawat

BLORA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan telah rampung melaksanakan uji coba Bandar Udara Ngloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2020) sore. 

Langkah pendaratan perdana oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti dengan menumpang pesawat King Air B200 GT berlangsung mulus.

Pesawat King Air milik Kemenhub berkapasitas enam orang tersebut saat test flight dioperasionalkan oleh seorang pilot dan co pilot.

Setidaknya, ini adalah uji coba pertama kali di landasan pacu sepanjang 1200 meter Bandara Ngloram yang baru rampung digarap Desember 2019.

Uji coba bandara yang berlokasi tak jauh dari Sungai Bengawan Solo ini menyita perhatian masyarakat.

Mereka berkumpul memenuhi kawasan bandara yang mangkrak selama 34 tahun itu untuk menyaksikan pendaratan pesawat untuk pertama kalinya di Bandara Ngloram.

Semula, sesuai jadwal, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi yang akan melakukan uji coba, namun hal tersebut urung terjadi hingga akhirnya diwakilkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.

Wakil Bupati Blora Arief Rochman menyampaikan, dari hasil uji coba kelayakan yang digagas oleh Kemenhub, Bandara Ngloram dinyatakan lolos uji.

Kemenhub, kata dia, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 72 miliar untuk pembangunan tahap selanjutnya di antaranya perpanjangan landasan pacu (runway) dan pembangunan terminal Bandara Ngloram.

"Bandara Ngloram lolos uji. Pendaratan oleh Kemenhub mulus. Namun, masih banyak fasilitas penunjang yang belum terealisasi," kata Arief saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/1/2020).

Proses pembangunan Bandara Ngloram telah  merampungkan pengerjaan  landasan pacu di  akhir Desember 2019.

Pada tahap awal ini, landasan pacu Bandara Ngloram dibangun sepanjang 1,2 kilometer, dari ukuran sebelumnya sepanjang 900 meter.

Selanjutnya, runway bakal diperpanjang hingga 2,6 kilometer.

Sesuai rencana, tahun 2020 ini pembangunan tahap berikutnya akan dilakukan.

Pembangunan meliputi 16 paket kegiatan. Di antaranya melanjutkan perpanjangan landasan menjadi 1.400 meter kali 30 meter dan turning area 1500 meter persegi.

Selain itu, rekonstruksi apron dan taxiway, pembuatan drainase sisi udara, penyelesaian pagar bandara, pembangunan gedung terminal, pembangunan gedung operasional, gedung kantor, tempat ibadah, pembuatan landscape, gedung PKP-PK, akses jalan, peralatan parkir, pembuatan tempat parkir kendaraan, pembangunan jalan masuk ke bandara, pengadaan kendaraan operasional dan pengadaan Air Field Lighting (AFL).

Anggarannya bersumber dari APBN.

Untuk program ini, Pemerintah Kabupaten Blora di akhir 2019 telah menyelesaikan pembebasan tanah seluas 3,1 hektare untuk pembangunan tahap kedua Bandara Ngloram 2020.

Dengan selesainya pembebasan tanah itu, pembangunan tahap kedua diharapkan bisa segera dilakukan mulai awal tahun depan 2020.

Pembangunan sejumlah fasilitas pendukung bandara tahap II ditarget selesai akhir 2020.

Diharapkan,  akhir tahun 2020 Bandara Ngloram bisa beroperasi.

Diketahui, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui kantor Unit Penyelenggara Bandara Dewandaru, Karimunjawa-Jepara, mengucurkan anggaran sebesar Rp25.011.336.000 bersumber dari APBN 2019 untuk reaktivasi Bandara Ngloram.

Anggaran itu digunakan untuk pekerjaan perpanjangan runway 300 meter x 30 meter, rekontruksi runway, taxiway, termasuk marking, dikerjakan oleh PT Clara-Sega KSO.

Bandara yang dibangun di era Orde Baru tersebut akhirnya akan dioperasikan kembali setelah mangkrak selama 34 tahun.

Dahulu, Bandara Ngloram yang beroperasi di tahun 1980-1984 adalah sebagai bandara khusus, artinya bandara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan pokoknya. 

Saat itu, Bandara Ngloram digunakan hanya untuk kepentingan Pertamina EP-IV, Pusdiklat Migas dan dosen untuk Akamigas. 

Bandara Ngloram adalah salah satu bandara di Indonesia yang dibangun untuk tujuan memaksimalkan pengelolaan minyak dan gas bumi. 

Dalam dunia penerbangan internasional, nama resmi Bandara Ngloram adalah Ngloram Air Strip.

Fungsi utamanya adalah mengangkut para pengajar dan periset di bidang minyak dan gas bumi menuju Pusat Pengembangan Tenaga ( PPT ) Perminyakan dan Gas Bumi di Kecamatan Cepu.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/13/05395441/34-tahun-mangkrak-bandara-ngloram-akhirnya-didarati-pesawat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke