Salin Artikel

Siswa SMK Kulon Progo PKL di Kapal Ikan di Timika Kabur, Polisi: Hanya 4 Siswa Dikembalikan

Satu kapal diikuti 10 siswa dan sisanya di kapal lain. Mereka dijadwalkan menjalani praktek lapangan selama 6 bulan dengan rincian kegiatan berlayar selama 3-4 bulan

Belum genap satu bulan berlayar, sebagian besar siswa memilih kabur saat kapal mereka bersandar di Timika, Papua.

Mereka kemudian meminta perlindungan Komunitas Kerukunan Jeluarga Jawa Bersatu (KKJB) di Timika dan meminta untuk pulang ke Kulon Progo.

Saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Temon Fauzi Rokhman mengatakan belum tahu alasan pasti penyebab siswa kabur dari kapal motor tempatnya magang.

"Belum tahu pasti kenapa. Kami masih mencari tahu. Karena itu, kami dan para guru berangkat ke sana (Timika)," kata Fauzi, Sabtu (11/1/2020).

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjemput dan menggali informsi dari siswa.

Perwakilan sekolah juga berencana untuk bertemu Komunitas Kerukunan Jawa Bersatu serta pemilik dan nahkoda kapal RJ dan FA.

Menurut Fauzi, magang di kapal bersifat wajib dan menjadi salah satu syarat untuk lulus sertifikasi.

"Mereka bekerja di kapal penangkap ikan di mana pekerjaannya adalah seluk beluk di kapal penangkapan ikan itu, bisa mesin, bisa alat tangkap dan mengoperasi alat tangkap," kata Fauzi.

Sementara siswa yang lain memilih untuk bertahan dan meneruskan pelayaran. Setyo juga membenarkan jika pihak sekolah telah menjemput para siswa.

"Kami sebatas memantau dan sudah berkoordinasi agar pihak sekolah menghubungi wali murid. Dari sana diketahui 4 anak yang kembali ke pihak sekolah. Tidak semua yang ingin pulang atau dipulangkan. Yang lainnya praktek berlayar," kata Heri juga lewat sambungan telpon.

Menurut Heri, kabar kaburnya siswa PKL di Timika sudah diketahui pihak sekolah pada Senin lalu. Empat siswa tersebut memilih turun dari kapal karena kehidupan di kapal sangat berat.

Mereka kemudian meminta pertolongan KKJB. Sejak Selasa malam, KKJB terus berkomunikasi dengan pihak sekolah.

Setelah menggelar rapat dengan pihak keluarga siswa, empat siswa tersebut ditarik pulang. Mereka dijemput kepala sekolah dan beberapa guru.

"Hanya 4 siswa dikembalikan. Lainnya melanjutkan," kata Hery.

Sementara itu, Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Handri Tatik Widayati berharap pihak sekolah melakukan evaluasi terhadap praktek industri seperti ini.

"Mungkin perlu evaluasi di mana tempat PKL itu yang dekat-dekat saja," kata Hendri saat dikonfirmasi melalu telepon.

Hendri juga memastikan pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus tersebut termasuk saat pihak sekolah langsung menjemput siswanya di Timika, Papua.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dani Julius Zebua | Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/12/18280061/siswa-smk-kulon-progo-pkl-di-kapal-ikan-di-timika-kabur-polisi--hanya-4

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke