Fakta Pembongkaran Makam Mantan Istri Sule, Otopsi 4 Jam hingga Rencana Pindahkan Makam

Lina yang juga merupakan mantan istri Sule meninggal pada Sabtu (4/1/2020) pagi dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Sekelimus Kelurahan Batununggal, Bandung Kidul, Kota Bandung.

Buntut dari laporan tersebut, polisi telah mendatangai kontrakan Tedy, suami Lina di Jalan Neptunus, Margahayu, Kota Bandung untuk olah TKP pada Rabu (8/1/2020).

Dari kontrakan tersebut, polisi membawa rekaman CCTV dan membawa ponsel milik Lina. Bukan hanya itu, Kamis (9/1/2020), makam Lina dibongkar untuk kepentingan otopsi.

Terkait laporan tersebut, Sule mengatakan bahwa ia dan anaknya Rizky Febian, hanya ingin mencari titik terang terkait kematian Lina Jubaedah.

"Kami tidak mencari, membuat masalah. Hanya keingintahuan (penyebab pasti meninggalnya Lina) dari pihak keluarga, akhirnya diotopsi," ucap di rumahnya di kawasan Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020).

Berikut fakta dari pembongkaran makam mantan istri Sule, Lina Jubaedah:

Namun jadwal pembongkaran makam tertunda karena hujan turun di sekitar TPU Jalan Sekelimus, Bandung tempat Lina dimakamkan.

Di lokasi pemakaman dipasang tirai berrwana merah di salah satu sisi makam Lina. Pembongkaran dan otopsi dilakukan secara tertutup.

Sementara keluarga besar Lina menunggu di sisi luar tirai merah dan terlihat menangis.

"ini mau autopsi," kata pengacara Rizky Febian, Bahyuni Zaili.

Pembongkaran makam Lina baru dimulai pukul 10.00 WIB dan otopsi langsung di lakukan di pemakaman.

"Otopsinya di sini (pemakaman)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes S Erlangga, Kamis (9/1/2020).

"Insya Allah (Rizky Febian) hadir," kata Bahyuni.

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, otopsi jenazah Lina disaksikan langsung oleh Teddy Pardiyan, suami sah mendiang Lina dan Rizky Febian, anak laki-lakinya.

Saat otopsi, dokter forensik dari kepolisian dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung akan melakukan pemeriksaan luar dan dalam organ jenazah Lina.

Selain itu, dokter juga akan mengambil sampel organ untuk diperiksa lanjutan di laboratorium guna memastikan penyebab kematian.

"(Pemeriksaan) luar dalam, termasuk jantung," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes S Erlangga.

Saat proses pembongkaran makam yang dilakukan secara tertutup di dalam tirai merah, terlihat warga sekitar berdatangan di lokasi.

Selain itu beberapa petugas kepolisian tampak berjaga di pemakaman.

"Pemeriksaan luar dan dalam sekitar 3-4 jam di sini (di pemakaman)," kata Erlangga saat ditemui di lokasi pemakaman Lina.

Otopsi dilakukan langsung oleh dokter forensik dari kepolisian dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Dokter juga akan mengambil sampel organ untuk diperiksa lanjutan di laboratorium guna memastikan penyebab kematian Lina.

Erlangga mengatakan hasil otopsi akan diumumkan paling lambat 2 pekan.

"Proses lab ini paling lambat dua Minggu," ujar Erlangga di lokasi, Kamis.

Saat ini pihak keluarga masih berdiskusi terkait pemindahan ini.

"Masih diskusi dulu," kata Bahyuni saat ditemui di lokasi pembongkaran makam Lina.

Ia mengatakan, pemindahan malam Lina harus disepakati pihak Teddy Pardiyan, suami sah Lina dan keluaga Lina. Ada dua opsi pemindahan tersebut, yakni ke Nagrog dan Cimahi.

"Ya, intinya kita diskusikan dulu bersama," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Teddy mengatakan setelah otopsi, jenazah Lina akan dipindahkan di dekat makam kakek mendiang Lina dimakamkan, yakni Nagrok, Ujung Berung.

"Kepindahan itu berdasarkan rembuk, ada hitam di atas putih. Kalau di Cimahi saya enggak setuju. Di Cimahi itu kan mantan," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi, Andika Aditia | Editor: Farid Assifa, Aprillia Ika, Tri Susanto Setiawan)