Salin Artikel

Sejumlah Desa di Jombang Dilanda Banjir, Ini Penyebabnya Menurut BNPB

Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, banjir terjadi di beberapa desa di Kecamatan Ploso, sejak Senin kemarin.

Desa di Kecamatan Ploso yang terkena banjir antara lain Desa Rejoagung, Desa Pandan Blole, serta Desa Pager Tanjung dan Desa Jatigedong.

Hingga Selasa petang, banjir masih menggenangi Desa Rejoagung dan Desa Jatigedong dengan ketinggian antara 20 hingga 40 sentimeter.

Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevi Maria mengatakan, jika tidak turun hujan, banjir di Desa Rejoagung dan Jatigedong diperkirakan akan segera surut.

"Kalau sore atau malam ini tidak ada hujan, Selasa malam hingga Rabu pagi sudah surut," kata Stevi saat ditemui Kompas.com, Selasa.

Menurut Pepy, sapaan akrabnya, banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Ploso, disebabkan oleh intensitas hujan yang turun pada beberapa hari terakhir.

Selain itu, banjir diduga disebabkan adanya pendangkalan Sungai Marmoyo.

Menurut Pepy, pendangkalan Sungai Marmoyo perlu segera dinormalisasi, agar air tidak lagi meluap saat memasuki musim hujan.

Sungai Marmoyo merupakan aliran sungai yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Ploso, Kabuh, Kudu, serta Kecamatan Ngusikan.

"Selain intensitas hujan, banjir di Ploso sekarang ini karena pendangkalan Sungai Marmoyo. Kedua faktor ini tidak bisa dipisahkan, karena saling terkait," ujar Pepy.

Dampak banjir

Banjir di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, menyebabkan salah satu lembaga pendidikan di desa tersebut tergenang banjir.

Sekolah tersebut adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nidzamiyah di Desa Jatigedong.

Banjir yang menggenangi lingkungan sekolah dan beberapa ruang kelas tersebut terjadi sejak Selasa pagi.

Pantauan Kompas.com, banjir dengan ketinggian 50 sentimeter menggenangi halaman sekolah, ruang guru, ruang laboratorium, serta ruang perpustakaan.

Para siswa di sekolah tersebut dipulangkan lebih awal.

Muhammad Muhlas (54), penjaga sekolah sekaligus warga setempat berharap, pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Marmoyo yang berada tidak jauh dari sekolah.

Menurut Muhlas, jika tidak ada normalisasi sungai, dikhawatirkan banjir akan sering terjadi dan menggenangi lingkungan sekolah.

"Harapan kami dilakukan normalisasi sungai Marmoyo, karena banjir ini berasal dari sungai yang meluap," kata Muhlas.

Sementara itu, meski 2 dusun di Desa Jatigedong dilanda banjir, warga memilih bertahan di rumah masing-masing.

Hingga Selasa petang, BPBD Jombang memastikan belum ada posko pengungsian yang dibuka untuk warga dari beberapa daerah yang dilanda banjir.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/07/22070661/sejumlah-desa-di-jombang-dilanda-banjir-ini-penyebabnya-menurut-bnpb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke