Salin Artikel

Sekda Lamongan Tidak Miliki Firasat Ibu Mertuanya Meninggal Dibunuh

Korban merupakan ibu mertua dari Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan, Yuhronur Efendi.

Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang sudah dilakukan pihak kepolisian, korban ditengarai dibunuh dengan merujuk dari luka yang terdapat di leher dan tangan.

Kendati berduka, Yuhronur mengatakan, tidak mendapat firasat apapun sebelum kejadian tersebut.

"Tidak memiliki firasat apa-apa. Bahkan beliau sempat menceritakan panen pepaya dan Minggu (5/1/2020) besok mau mengirimkan pepaya itu ke panti asuhan, bersama beras yang memang setiap bulan diberikan," ujar Yuhronur kepada awak media, Sabtu (4/1/2020).

Sosok yang suka berbagi

"Ibu memang orang yang suka berbagi,dan beliau ini memang ulet dalam memperjuangkan keluarga, punya beberapa kontrakan (tempat kos) ," lanjut dia.

Tidak sekedar suka berbagi dengan sesama, namun Yuhronur juga melihat almarhumah sebagai sosok yang taat dalam menjalankan ibadah.

Dengan ia tidak menyangka, ibu mertuanya harus mengakhiri hidup dengan cara yang bisa dikatakan cukup tragis.

"Dia juga paling rajin membangunkan anak-anaknya untuk shalat tahajud dan shalat subuh. Bahkan saat meninggal,beliau juga dalam keadaan mengaji setelah shalat dan masih pakai mukena," tutur dia.

"Karena itu memang menjadi kebiasaan beliau ketika di rumah Sumberwudi maupun di rumah anak-anaknya, karena sesekali memang menginap di rumah saya. Itu yang memang paling saya ingat, beliau selalu mengingatkan untuk sholat," kenang Yuhronur.

Bahkan pria yang juga menjabat sebagai CEO Persela Lamongan ini mengatakan, almarhumah ibu mertua tersebut merupakan sosok tangguh. 

Hal itu lantaran korban tidak pernah berkeluh kesah kepada anak maupun menantunya kendati dilanda musibah.

Enggan cerita masalah

"Selama ini beliau saya pikir juga tidak pernah mengeluh. Kalau berbagi itu, ya berbagi senang lah. Kalau punya masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan, itu jarang diceritakan kepada anak-anaknya," kata dia.

"Bahkan sebaliknya, beliau kalau senang akan diceritakan kepada anaknya, cucunya, tetangganya, beliau juga aktif dalam kegiatan bersama ibu-ibu manula (usia lanjut)," ungkapnya.

Pihak kepolisian sendiri belum banyak memberi informasi, dan meminta waktu agar dapat mengungkap kasus ini sesuai dengan bukti yang didapat di lapangan.

"Berikan kami waktu untuk kerja, saya target tiga hari ini sudah terungkap, pelakunya tertangkap," ucap Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/04/17143301/sekda-lamongan-tidak-miliki-firasat-ibu-mertuanya-meninggal-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke