Salin Artikel

Duduk Perkara Ibu Aniaya Anak Balitanya hingga Tewas, Jadi Istri Kedua dan Bertahan demi Anak

Perempuan yang tinggal di kos Jalan TPU Kampung Ukitao, Kota Kupang itu gelap mata dan membenturkan kepala bocah 2 tahun itu ke tembok.

"Akibatnya korban mengalami luka pada bagian kepala,"ungkap Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun kepada Kompas.com, Kamis (2/1/2019).

Selasa malam suhu tubuh Domini panas dan sempat diberi obat oleh ibunya.

Rabu (1/12/2020) sore sekitar pukul 16.00 WITA, panas tubuh Domini semakin tinggi dan ia kejang-kejang

Sang ibu pun panik dan berusaha memberikan nafas buatan. Namun sayangnya nyawa Domini tidak diselamatkan. Ia meninggal di tangan ibu kandungnya sendiri.

Ibu muda yang akrab dipanggil Ina tersebut segera menghubungi suaminya, Suhendi (39) yang tinggal di kompleks Lanudal Penfui Kupang.

Ina adalah istri kedua Suhendi dan mereka menikah secara siri pada 25 Oktober 2016 lalu.

Kepada suaminya, Ina bercerita bahwa Domini telah meningggal  Sang suami pun segera ke kos istri keduanya itu dan mendapati anak perempuannya telah meninggal dunia.

Ia tiba sekitar pukul 18.OO WITA dan sempat menyalatkan jenazah Domini. Lalu ia kembali ke bengkel untuk menyelesaikan pekerjaanya.

Saat suaminya pergi, Ina pergi ke lokasi penghijauan di Jalan Adi Sucipto Kota Kupang. Di sana ia menggali tanah dengan kedalaman 20 sentimeter menggunakan besi dan alat penggorengan.

Setelah galian selesai, Ina kembali ke kosnya dan menggendong jenazah anak perempuannya dengan motor ke lokasi galian yang telah ia buat untuk dikuburkan.

Di saat bersamaan, anggota POM AU yakni Serda Helman, Pratu Bayu dan Prada Kurniawan melaksanakan patroli dengan menggunakan mobil Patroli 5357-03 ke arah Bandara El Tari.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 22.20 WITA.

Saat melintas di dekat bundaran arah menuju bandara, mereka melihat sepeda motor parkir di tempat penghijauan. Karena curiga, mereka kemudian berhenti dan mengecek motor tersebut.

Saat itu mereka melihat Ina dan jenazah anak balitanya tergeletak di tanah dengan pakaian masih lengkap.

Anggota TNI AU langsung mengamankan Ina dan menghubungi Polres Kupang Kota.

Ina sempat tidak mengakui telah menganiaya anaknya. Setelah didesak dan diancam akan dilaporkan polisi, ia akhirnya mengakui perbuatannya.

"Saya marahin dia (pelaku). Ini akibat kamu tidak kontrol emosi," kata Suhendi.

Ia juga bercerita di hari kejadian, istrinya sempat memintanya untuk mengubur jenazah Domini bersama-sama secara diam-diam. Namun permintaan itu ditolak oleh Suhendi.

"Dia meminta kami dua untuk mencari tempat untuk mengubur korban, tapi saya bilang ini anak kamu, bukan binatang," katanya.

Setelah menyalatkan anaknya, Suhendi bercerita ia harus kembali ke bengkel tempat ia bekerja.

Saat ia pergi, Ina mengikutinya nenggunakan motor. Suhendi pun meminta istrinya pulang dan akan mengurus jenazah anaknya setelah ia menyelesaikan pekerjaannya.

"Saya minta dia untuk tunggu di kosan, nanti kita urus selanjutnya, tapi dia tidak mau dan ikuti saya," ujarnya.

Ian pun menuruti perkataan suaminya.

Namun Suhendi tidak kembali ke kos Ina karena ditelpon istri pertamanya dan diminta untuk pulang ke rumahnya di Lanudal Penfui, Kota Kupang.

Hendi bercerita Ina pernah melaporkannya ke kantor polisi atas dugaan KDRT. Padahal menurut Hendi, justru ia yang menjadi korban kekerasan karena Ina menganiayanya dengan besi hingga luka-luka.

Suhendi memilih bertahan dengan Ina demi Domini, anak pertamanya dengan Ina.

"Kami sembunyi-sembunyi selama ini. Saya lakukan demi anak," tegasnya.

Menurut Suhendi, selama ini Domini Quin diasuh oleh adik Ina dan baru tiga bulan terakhir Domini diasuh oleh ibunya.

"Anak pertama (korban) diurus sama adik ipar saya, setelah itu dia minta lalu baru urus 3 bulan terakhir ini. Anak kedua saya umurnya sekitar 1 tahun diurus keluarga di Jln Nangka sini," jelasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kupang Kota mengatakan jenazah Domini telah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk dilakukan visum dan otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Kami akan melakukan otopsi terhadap jenazah bayi malang tersebut," katanya.

Sementara Ina telah diamankan untuk dimintai keterangan.

Dari keterangan polisi, sebelum penganiayaan itu terjadi, Ina sempat terlibat cekcok dengan suaminya, Suhendi lantaran permasalahan ekonomi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: Khairina), Pos Kupang.com

https://regional.kompas.com/read/2020/01/04/06170021/duduk-perkara-ibu-aniaya-anak-balitanya-hingga-tewas-jadi-istri-kedua-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke