Salin Artikel

Air Tercemar, Ribuan Ikan di KTH PLTA Timo Kabupaten Semarang Mati

Kematian ribuan ikan yang diperkirakan sebera 2,5 ton itu diduga karena air yang tercemar. 

Pengelola pemancingan KTH PLTA Timo, Tamin mengatakan, sumber air untuk kolam tersebut berasal dari Rawa Pening.

"Kemungkinan tercemar dari air Rawa Pening, karena ikan di rawa juga banyak yang mati," ujar Tamin, saat dihubungi, Selasa (31/12/2019).

Tamin mengatakan, jenis ikan yang ada di KTH PLTA adalah patin, nila, graskap, blaster, carter dan talas.

Terbanyak yang mati adalah ikan jenis talas. Sejak pertama pencemaran, sekitar 2,5 ton yang mati.

Menurutnya, salah satu penyebab air tercemar karena kemarau panjang sehingga debit air di Rawa Pening menurun.

Selain itu, adanya endapan pestisida dan eceng gondok memengaruhi kondisi air yang terbawa hujan hingga masuk ke kolam.

"Air di kolam ini memang tergantung pada Rawa Pening, terutama untuk menggerakan turbin di PLTA," ungkapnya.

Luas kolam tandu skitar 2,5 hektar dengan kedalaman 6 meter.

Ini bukan kejadian pertama, tetapi ini yang paling parah sehingga menyebabkan kerugian. Karena kolam ini juga dimanfaatkan untuk pemancingan umum.

Karena ikan mati, maka pemancingan pun terpaksa ditutup.

"Setiap hari setidaknya ada 10 sampai 15 pemancing dengan biaya Rp 150.000 per hari. Namun, ini kita tutup karena ikan mati," ujar Tamin.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/31/15021921/air-tercemar-ribuan-ikan-di-kth-plta-timo-kabupaten-semarang-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke