Salin Artikel

6 Fakta Sopir Taksi Online di Palembang Tewas Dirampok Penumpangnya, Jasadnya Dibuang di Pinggir Jalan

KOMPAS.com - Seorang sopir taksi online bernama Ruslan Sani (47), warga Kecamatan Sako, Palembang, tewas setelah dirampok oleh dua penumpangnya sendiri yakni Abib Samudra alias Iwan (36), dan Sulaiman (37).

Korban tewas setelah mengalami sejumlah luka tusuk dan benturan benda tumpul di tubuhnya. Oleh pelaku, jasad korban hendak di buang di sekitar Kompleks Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang, namun aksinya diketahui warga sekitar yang curiga.

Karena aksinya diketahui warga, kedua pelaku melarikan diri dengan menerobos kejaran warga menggunkan mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi BG 1442 RP milik korban.

Sesampainya di Jembatan Pulokerto, kedua pelaku berhenti, dan melompat ke sungai dari atas jembatan agar terhindar dari kejaran massa hingga akhirnya berhasil diamankan.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setiyadji mengatakan, kejadian bermula saat pelaku Sulaiman memesan taksi online melalui aplikasi dari Jalan Kolonel Atmo dengan tujuan Perumahan Griya Asri, pesanan itu pun dapat di korban.

Kemudian korban menjemput pelaku di lokasi mengunakan mobil Toyota Avanza dengan pelat nomor BG 1442 RP.

Namun, ketika di tengah perjalanan, kedua pelaku menjerat leher Ruslan dengan menggunakan tali. Setelah itu korban pun dihujami 13 tusukan hingga tewas di tempat.

"Kedua pelaku lalu membawa korban ke daerah Perumahan Griya Asri untuk dibuang. Namun pada saat akan membuang korban di tengah jalan, aksi tersebut diketahui oleh masyarakat sekitar dan pelaku berupaya melarikan diri," kata Anom saat dihubungi, Minggu (29/12/2019).

 

Dikatakan Anom, motif kedua pelaku membunuh Ruslan Sani karena ingin menguasai mobil Toyota Avanza BG 1442 RP milik korban.

"Hasil pemeriksaan, kedua pelaku ini ingin menguasai kendaraan korban dengan menyamar sebagai penumpang," ujarnya, Minggu.

Kedua pelaku ditangkap saat akan membuang jasad korban di pinggir jalan di sekitar Kompleks Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang.

 

Setelah jasad korban ditemukan warga di pinggir jalan, polisi pun membawanya ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan.

Hasilnya, dari pemeriksaan luar, ditemukan sejumlah luka tusuk dan benturan benda tumpul di tubuh korban, serta ada juga bekas luka jeratan di leher.

"Atas permintaan keluarga, kita hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Dari hasil tersebut diketahui ada luka dibagian kepala, leher dan dada korban," kata Dokter forensik RS Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf, Minggu dikutip dari TribunSumsel.com.

Sambungnya, tak hanya itu, pihak forensik juga menemukan luka di pelipis kiri diduga luka berasal dari senjata api.

"Kita mencurigai ada luka tembak di bagian pelipis kiri korban. Tapi apakah itu bersarang atau hanya serpihan saja, kita tidak bisa memastikannya karena tadi hanya melakukan pemeriksaan luar," ujarnya.

 

Anom mengatakan, setelah pihaknya mendapat laporan ada yang membuang mayat, pihaknya langsung menindaklanjuti laporan tersebut dan langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Hasilnya, kedua pelaku berhasil diamankan saat mobil milik korban yang mereka kendarain berhenti di Jembatan Pulokerto dan hendak melompat dari atas jembatan menghindari amukan massa.

Bahkan salah satu pelaku bernama Iwan nekat melompat dari atas jembatan.

Setelah dikepung polisi dan warga, Iwan akhirnya memilih menyerahkan diri usai dua jam bersembunyi di rawa-rawa.

"Kedua pelaku dievakuasi menggunakan kendaraan rantis AVC dan dikawal personel dari Sat Brimob Polda Sumsel, untuk selanjutnya dibawa ke Mapolrestabes Palembang," ujarnya.

 

Iwan salah satu pelaku pembunuh sopir taksi online mengaku sempat menjerat leher korban dengan menggunakan tali, namun upaya itu gagal karena korban berontak.

"Pas naik mobil korban dari depan hotel di Jalan Kolonel Atmo, (korban) langsung dijerat pakai tali tapi putus talinya," kata Iwan saat diinterogasi petugas di ruang SPKT Polrestabes Palembang, Sabtu malam.

Karena korban berontak, sambungnya, ia lantas menusuk tubuh korban secara membabi buta.

"Langsung saya tusuk korban. Tapi tidak tahu lagi berapa tusukan," katanya.

Kepergian Ruslan, sopir taksi online yang tewas usai dibunuh penumpangnya sendiri meyisahkan duka bagi keluarga.

Mulyono (65), kakak ipar korban sekaligus perwakilan pihak keluarga korban mengatakan, keluarga korban masih begitu terpukul dengan peristiwa ini.

"Kami sangat berharap agar kasus ini diusut sampai tuntas. Tindak tegas pelakunya dan beri hukuman setimpal yaitu mati. Kasihan, driver-driver online bekerja cari uang untuk menafkahi keluarga." katanya

"Tapi kenapa masih ada saja yang tega berbuat jahat pada mereka. Kami berharap kejadian yang menimpa keluarga kami ini adalah yang terakhir. Jangan sampai terulang lagi seperti ini," sambungnya.

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, Editor: David Oliver Purba, Candra Setia Budi)/TribunSumsel.com

https://regional.kompas.com/read/2019/12/30/06350021/6-fakta-sopir-taksi-online-di-palembang-tewas-dirampok-penumpangnya-jasadnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke