Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pesan Terakhir Ferri Sopir Bus Sriwijaya | Tewasnya Pria Usai Lerai Pertengkaran 2 Perempuan

KOMPAS.com - Berita populer nusantara kali ini diawali dengan pesan terakhir Ferri, sopir bus Sriwijaya yang terjun ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Orang tua Ferri sempat merasakan firasat janggal sebelum musibah itu merenggut nyawa anaknya.

Sementara itu, seorang pria berinisial M alias Pakde di Riau mengalami nasib naas saat  melerai pertengkaran antara Nisa dengan Devi.

Dia justru tewas akibat terkena lemparan pecahan botol ketika berusaha melerai pertengkaran dua perempuan tersebut.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

Ayah kandung Ferri, Jalaluddin (55) mengatakan, anaknya tersebut dianggap memiliki gelagat aneh sebelum kecelakaan bus Sriwijaya menimpanya.

"Waktu pamit kerja hari minggu lalu sampai empat kali dia izin sama ibunya. Itu agak aneh karena biasanya cukup satu kali saja," katanya.

Tak hanya itu, Jalaluddin sendiri juga memiliki firasat tidak enak. Sebelum kejadian itu, ia sempat susah tidur dan merasa tidak tenang.

Dan ternyata, firasatnya tersebut terbukti ketika mendapat kabar anaknya tewas akibat kecelakaan.

M alias Pakde tewas saat melerai pertengkaran antara AT alias Nisa dengan Devi di sebuah warung tuak di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (26/12/2019).

Pecahan botol yang dilemparkan AT kepada Devi justru melukai leher korban atau Pakde.

"Lemparan pecahan botol justru mengenai korban yang menyebabkan luka robek di leher sebelah kiri. Sehingga korban mengalami pendarahan," kata Kapolres Pelalawan AKBP Hasyim Risahondua.

Akibat luka robek di leher yang cukup serius, korban mengalami pendarahan. Dan dinyatakan meninggal setibanya di RS.

Seorang ibu di Dusun Jambean, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Lasi (63) membunuh anak kandungnya, Putri Ulandari (18).

Kasus tersebut terungkap saat kakak kandung korban, Rini curiga karena adiknya mengeluarkan banyak darah pada selimutnya. Saat itu, ibunya duduk di samping korban.

Melihat kejadian itu, ia lantas melaporkan kepada warga dan polisi.

"Kita sudah amankan tersangka," ujar Kepala Polsek Puncu Ajun Komisaris Yusuf.

RSS (16) tewas saat berlatih bela diri bersama dengan temannya.

Ia tewas diduga terkena tendangan oleh pelatihnya yang mengenai ulu hati.

Saat merasakan pusing dan sesak napas, korban sempat dilarikan ke puskesmas. Namun nyawanya tidak tertolong.

Karena korban, terduga pelaku, dan para saksi masih di bawah umur, kasus tersebut kini ditangani oleh unit PPA Satreskrim Polres jombang.

"Kami sudah berkoordinasi dengan PPA Polres Jombang dan melimpahkan perkara ini karena pelaku di bawah umur," ujar Kapolsek Kabuh AKP Rudi Darmawan.

Seorang pengendara sepeda motor, Akhmad Sufyan ditilang oleh polisi karena melintas di jalan Tol Mojokerto-Jombang, pada Kamis (26/12/2019).

Akhmad melintasi jalan tol tersebut karena mengikuti petunjuk jalan dari GPS.

"Kalau pengakuan ya karena mengikuti GPS, tetapi kami kan tidak mengejar pengakuannya," kata Dwi Sumrahadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/12/2019) malam.

Atas pelanggarannya itu, polisi memberikan saksi tilang kepada yang bersangkutan.

Sumber: KOMPAS.com (Moh. Syafií, M Agus Fauzul Hakim | Editor : Irfan Maullana, Aprillia Ika, Icha Rastika, Candra Setia Budi)

https://regional.kompas.com/read/2019/12/29/05300051/-populer-nusantara-pesan-terakhir-ferri-sopir-bus-sriwijaya-tewasnya-pria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke