Salin Artikel

Kerusuhan di Yahukimo, Kapolda Papua Minta Anggotanya Tak Arogan

KOMPAS.com - Kasus kerusuhan antara aparat kepolisian dan warga sipil di Kabupaten Yahukimo, Rabu (18/12/2019) menjadi perhatian publik.

Menyikapi kondisi itu, Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw turun tangan dan meminta anggotanya untuk melakukan evaluasi secara internal.

Sebab, kerusuhan itu bisa dihindarkan ketika polisi tidak bersikap arogan. Karena polisi semestinya bertugas sebagai pengayom masyarakat dan bukan sebaliknya.

"Jangan sering menggunakan kekerasan, kejadian di Yahukimo itu akibat dari ulah anggota. Bukan menegur dengan kata-kata, tetapi dengan kekerasan sehingga oknum masyarakat tidak menerima," kata Paulus, ketika memimpin apel di halaman Mapolres Mimika, Senin (23/12/2019).

Seperti diketahui, akibat kasus kerusuhan itu sedikitnya satu anggota Brimob, Brigadir Hendra Saut Sibarani tewas.

Peristiwa itu bermula saat seorang warga yang sedang buang air di sekitar area Mapolres Yahukimo tidak terima saat ditegur oleh salah seorang anggota polisi.

Polisi yang menegur kemudian dihina.

Tak hanya itu, warga tersebut kemudian memanggil rekan lainnya dan membuat kerusuhan di Mapolres Yahukimo.

Saat kejadian berlangsung, Brigadir Hendra yang sedang menuju ke arah pos Brimob kemudian dihadang warga dan kemudian dilakukan penganiayaan.

“Korban meninggal setelah sempat mendapat penanganan medis di RSUD Dekai,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal.

Penulis : Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra|Editor : David Oliver Purba

https://regional.kompas.com/read/2019/12/24/15585751/kerusuhan-di-yahukimo-kapolda-papua-minta-anggotanya-tak-arogan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke