Salin Artikel

Surabaya Ingin Adopsi Pengelolaan Air Bersih seperti di Singapura, tetapi...

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, Mujiaman mengakui memiliki keinginan untuk mengolah air limbah maupun air laut menjadi air bersih, seperti yang dilakukan Singapura selama ini.

"Prinsipnya sama saja, secara ilmu mau air apa saja bisa diolah. Kami sendiri bisa mengolah air seperti itu, dari comberan pun bisa jadi murni. Tapi yang penting, maunya rakyat Surabaya seperti apa," kata Mujiaman dihubungi, Senin (23/12/2019).

Menurut dia, PDAM Surya Sembada Surabaya memiliki visi sebagai perusahan air modern dengan kualitas air yang modern pula, serta fungsi pelayanan termutakhir.

"Itu yang kita angan-angankan. Dan kita sedang persiapkan menuju ke sana," ujar dia.

Suplai air di Surabaya, lanjutnya, 100 persen dari Sungai Brantas. Namun, untuk air siap minum baru ada di wilayah Ngagel Tirto, Surabaya.

Saat ini, Mujiaman mengaku akan mengembangkan air siap minum di semua fasikitas umum secara bertahap. Tetapi, keinginan itu juga terbentur biaya yang cukup besar.

"Air minum di tempat-tempat pelanggan, memang menjadi keinginan kita. Tapi untuk seluruh kota itu membutuhkan biaya yang cukup besar, kami memerlukan paling tidak Rp 1,8 triliun, yang kita belum tahu dari mana itu," ujar dia.

Manajemen pengelolaan air di Singapura, kata Mujiaman, memang menjadi standar kebutuhan warga dalam memperoleh air bersih.

Suntikan dana pemerintah

Namun, yang menjadi perbedaan adalah di Singapura perusahaan air minum mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.

Sedangkan di Surabaya, PDAM yang memberikan dana ke pemerintah kota.

"Jadi kalau kami sendiri tidak mungkin, yang penting masyarakat bisa mendukung dan memberi jalan keluar, masyarakat bisa lewat pemkot," terang dia.

Ia menambakan, sudah 10 tahun lebih PDAM Surya Sembada Surabaya tidak mendapatkan bantuan dari pemkot.

"Tahub 2019 ini, kita menyetorkan uang Rp 132 miliar. Jadi, sudah 10 tahun lebih pemkot tidak memberikan, justru kita yang selalu memberikan ke pemkot," imbuh dia.

Sekedar diketahui, untuk memenuhi pasokan air lebih dari 2 juta debit air per hari, Singapura memiliki empat cara untuk memperoleh air bersih, yang disebut Four National Taps atau Empat Keran Nasional.

Pertama, ada resapan air lokal; kedua, impor dari Malaysia; ketiga, daur ulang dengan NEWater; keempat, desalinasi atau pengelolaan air laut yang memiliki kadar garam diolah menjadi air bersih atau air tawar.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/24/12590171/surabaya-ingin-adopsi-pengelolaan-air-bersih-seperti-di-singapura-tetapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke