Warga Berpenghasilan Rendah di Tasikmalaya Kini Dapat Nikmati Rumah Bersubsidi

Direktur Layanan BLU PPDPP Kementerian PUPR Agusny Gunawan mengatakan, skema untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah berupa pengelolaan dana investasi dari pemerintah yang telah digulirkan kepada masyarakat melalui bank pelaksana.

"Salah satu langkah konkret yang dilakukannya mendorong pemenuhan rumah sejahtera bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan dibangunnya rumah bersubsidi," kata Agusny Gunawan, saat peletakan batu pertama rumah bersubsidi di Perum Mega Mutiara Regency, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin (23/12/2019).

Agusny mengatakan, proyek perumahan yang dibangun di atas tanah seluas 50 hektar, dan diharapkan bisa memenuhi kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.

"Program ini harus didukung penuh seluruh pihak baik dari pemerintah daerah maupun bank pelaksana termasuk pengembang. Masyarakat yang akan mengambil tak dikenakan PPN artinya bebas mulai dari premi asuransi kebakaran, jiwa, kredit, tenor hingga 20 tahun dengan uang muka ringan hingga angsuran cicilan bisa terjangkau," ujar dia.

Selama 2019, Kementerian PUPR sudah menyalurkan dana FLPP Provinsi Jawa Barat untuk 16.318 unit rumah atau 21,25 persen dari nilai fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan senilai Rp 1,6 triliun (21,80 persen).

Kota dan Kabupaten Tasikmalaya telah disalurkan sebanyak 435 unit (0,57 persen) dengan nilai FLPP senilai Rp 40,08 miliar (0,54 persen).

Jika dihitung mulai 2010 sampai 16 Desember 2019, penyaluran dana dari FLPP di seluruh Indonesia sudah mencapai 655.089 unit dengan nilai Rp 44,31 triliun.

Agusny mengatakan, untuk proyeksi 2020, pemerintah telah mengalokasikan dana kembali dari fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) senilai Rp 11 triliun.

Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pengembalian pokok untuk membiayai 102.500 unit rumah sejahtera.

Namun, target tersebut meningkat 48 persen lebih besar dibandingkan 2019, yaitu 168.858 unit rumah sejahtera.