Salin Artikel

Susi Nostalgia Mural di Solo hingga Kritik Soal Lobster

KOMPAS.com- Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi menuntaskan kerinduan pada mural wajahnya di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jawa Tengah.

Mural yang menggambarkan Susi dalam figur wonder woman di hamparan lautan tersebut dibuat oleh sejumlah seniman di Solo, Jawa Tengah.

Menurut seniman penggagas mural Sardono W. Kusumo, Susi datang sekitar sepekan lalu, Kamis (12/12/2019).

Ia membawa serta tiga cucunya. Bersama para cucunya, Susi menyempatkan diri berfoto di depan mural.

"Terlihat, ia sangat rindu dengan mural itu, barangkali rindu dengan suasana lautan. Susi datang itu menandakan dia sangat rendah hati sekali,"katanya kepada Kompas.com, Jumat (20/12/2019).

Susi dan kecintaannya pada lautan mengilhami para seniman di Kota Solo. Mereka pun memulai pembuatan mural Susi sejak tahun 2017.

Perjuangannya memerangi kapal asing dan mempertahankan keberlangsungan biota laut dinilai sesuai dengan penggambaran figur wonder woman.

"Susi membaca alam dan lautan sebagai kecintaan. Itulah yang ditangkap para seniman di Solo," katanya.

Kunjungan Susi melihat mural tersebut merupakan kali kedua.

Sebelumnya, pada September 2017 untuk pertama kalinya Susi menyaksikan mural tersebut.

Susi terlihat terkejut saat itu. Seulas senyum mengembang di wajahnya.

"Wonder woman hanya ada dalam komik saja. Sebenarnya saya ini perempuan biasa," ujarnya, sesaat setelah melihat lukisan mural dirinya untuk kali pertama.

Susi mengaku, ketegasannya menjaga lautan merupakan bagian dari menjalankan perintah presiden.

"Sudah saatnya kita menghadap ke laut. Melihat dan menjaga dari gangguan karena laut adalah beranda Indonesia," katanya, saat itu.

Belakangan, nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini memang menjadi perbincangan publik setelah ia dengan lantang menentang ekspor benih lobster.

Perempuan yang baru saja dinobatkan sebagai Tokoh Publik Paling Dikagumi atau Most Admired Public Figure selama 2019 itu tidak setuju keran ekspor benih lobster kembali dibuka.

Saat menjabat menjadi Menteri KKP, Susi dikenal sangat tegas melindungi telur dan benih lobster. Ia melarang segala bentuk penangkapan dan penjualan benih-benih lobster.

Susi menyampaikan ketidaksetujuannya melalui akun Instagram dan Twitter-nya.

Ia mengganggap mengekspor benih lobster akan merugikan Indonesia, baik dari sisi keutuhan ekosistem maupun segi finansial.

"Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya; dengan harga seperseratusnya pun tidak. Astagfirullah... karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari-Nya," tulis Susi di akun Twitter @susipudjiastuti.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : M.Wismabrata, Labib Zamani, Luthfia Ayu Azanella | Editor : Ervan Handoko, Sari Hardiyanto, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2019/12/21/06200081/susi-nostalgia-mural-di-solo-hingga-kritik-soal-lobster

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke