Peringati HKSN 2019, Warga Gelar Aksi Gandeng Tangan dan Nyalakan Obor

Ketua RW IV Pancuran, Budi Sutrisno mengatakan aksi jabat tangan bersama ini adalah wujud kekompakan warga untuk mendukung pembangunan yang dicanangkan pemerintah.

"Dengan adanya kekompakan anak bangsa, maka pembangunan yang diidamkan akan terwujud. Tujuan besarnya, adalah kompak menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya kepada Kompas.com, saat ditemui di lokasi, Jumat petang.

Budi mengungkapkan, gandeng tangan seluruh warga ini memiliki panjang sekitar dua kilometer. Seluruh warga awalnya berkumpul di halaman Masjid Al Muttaqin.

Mereka selanjutnya berjalan perlahan, dengan membawa obor dan lilin, menuju komplek Shopping Tamansari-Jalan Buk Suling-Jalan Nyai Kopek-Jalan Blauran. Setelah selesai berjalan, warga menyanyikan lagu Bagimu Negeri dan Indonesia Raya.

"Sebetulnya aksi gandeng tangan ini diputuskan secara spontan. Tapi warga berinisiatif untuk berkarya dan berkreativitas agar tidak ada perpecahan. Kita semua lelah dengan perpecahan apalagi yang dikarenakan politik. Sekarang saatnya bersatu membangun Indonesia," tegas Budi.

Pemuda Pancuran, Fernanda mengaku senang dan bangga dengan aksi gandeng tangan ini. Apalagi, pesertanya dari berbagai usia, mulai dari anak-anak sampai kakek-nenek.

"Bagi saya kekompakan itu adalah kunci bagi kemajuan. Jadi semua harus kompak, bergandeng tangan, dan meninggalkan perbedaan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Salatiga, Rochadi mengatakan aksi gandeng tangan yang digagas warga Pancuran ini sangat luar biasa.

"Peringatan HKSN biasanya diinisiasi pemerintah, tapi di sini tumbuh dari warga dengan inisiatif gerakan yang sederhana tapi efeknya sangat hebat," jelasnya.