Korban Tronton di Cianjur Tewas Tertimbun Reruntuhan Bangunan dan Pasir

Tiga orang tewas mengenaskan di lokasi kejadian. Korban atas nama Abunawas (52), M Sueb (7) dan M Haedar (4) merupakan bapak dan anak.

Istri korban, Dede Marni (25), mengalami luka ringan. Sementara anaknya yang masih balita, Amelia (1), selamat dalam peristiwa maut yang terjadi pada tengah malam itu.

Endang (73), mertua korban, menuturkan, saat kejadian, kondisi ruko sudah tutup. Namun ia menduga menantunya itu belum tidur dan masih membereskan barang dagangan di bagian depan.

“Menantu saya membuka grosir sembako dan baru enam bulan menempati bangunan ruko ini,” kata Endang saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Rabu (18/12/2019).

Saat ditemukan, tubuh ketiga korban dalam posisi tertimpa reruntuhan bangunan dan tertimbun pasir dari muatan truk.

“Salah satu cucu saya yang meninggal bahkan posisinya tergencet ban truk bagian belakang,” ucapnya.

Sementara kerabat korban, Rizal Saputra (35), menyebutkan, petugas dibantu warga harus bekerja ekstra untuk mengevakuasi para korban dari reruntuhan bangunan dan timbunan pasir.

“Pertama kali yang ditemukan adik ipar saya (Dede), badannya tertimbun pasir, dan anaknya yang masih kecil, selamat,” katanya.

Sedangkan tubuh ketiga korban meninggal baru bisa dievakuasi petugas pada dini hari dan menjelang pagi.

Jenazah korban kakak beradik itu sendiri telah dikuburkan pihak keluarga di pemakaman umum Kampung Cimadu, Gekbrong, tak jauh dari lokasi kejadian.

“Kalau (pemakaman) bapaknya juga di sini, tapi masih menunggu anaknya yang mau datang dari Sulawesi,” ucap Rizal.

Sebelumnya diberitakan, sebuah truk tronton bermuatan pasir mundur hingga menabrak ruko di ruas jalan raya Cianjur-Sukabumi, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (17/12/2029) malam.

Akibatnya, tiga orang penghuni ruko yang merupakan anggota keluarga tewas di tempat.

Informasi yang diperoleh Kompas.com dari keterangan resmi pihak kepolisian menyebutkan, truk dengan Nopol B 9995 BYV itu diduga tidak kuat menanjak karena kelebihan muatan saat melaju dari arah Cianjur menuju Sukabumi.