Salin Artikel

Skywalker Via Ferrata Mount Parang Angkat Bicara Soal Kecelakaan yang Tewaskan AKPB Andi Nurwandy

"Selaku salah satu operator wisata Via Ferrata di Gunung Parang menyatakan ikut berbela sungkawa atas kejadian tersebut," ujar Skywalker Via Ferrata Mount Parang dikutip dari keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (15/12/2019).

Diektahui, terdapat empat operator wisata Via Ferrata di Gunung Parang, yaitu Skywalker Via Ferrata, Badega Cihuni-Gunung Parang, Badega Cirangkong-Gunung Parang dan Consina Parang Via Ferrata.

Masing masing operator memiliki jaur sendiri dan beroperasi secara independen dalam pengelolaannya.

Skywalker Via Ferrata Mount Parang sejauh ini selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan pemanjatan oleh para tamu Via Ferrata.

Begitu juga penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan penggunaan safety equipment yang standar, yang memang biasa digunakan dalam aktivitas Via Ferrata.

Dikarenakan kejadian kecelakaan yang terjadi hari Sabtu (14/12/2019) masih dalam penyidikan dan penyelidikan kepolisian, maka Skywalker Via Ferrata Mount Parang hanya dapat memberikan beberapa informasi.

"Kejadian kecelakaan pada hari Sabtu (14/12/2019) tidak terjadi di lokasi dan jalur Via Ferrata yang kami kelola," ungkap Skywalker Via Ferrata.

Kelengkapan P3K

Mereka mengimabu kepada calon tamu wisatawan untuk mereview kembali perjalanan ke Via Ferrata Gunung Parang dengan mempertimbangkan sejumlah aspek.

Di antaranya kesiapan fasilitas yang dimiliki oleh operator wisata, baik guide, asuransi dan basecamp serta alat P3K.

Kemudian kelengkapan dan standar alat keamanan pemanjatan, seperti seat harness, rock climbing helmet, lanyard EAS.

Lalu kelayakan jalur Via Ferrata seperti besi trap tangga yang kuat dan memadai, sling baja yang tidak korosi dan rusak.

"Juga kesiapan SOP yang dimiliki oleh operator, termasuk didalamnya evacuation plan jika terjadi kecelakaan," katanya.

Tingkatkan standar keamanan

Skywalker Via Ferrata Mount Parang juga mengimbau kepada segenap operator wisata Via Ferrata untuk saling mengingatkan dan meningkatkan mutu kualitas pelayanan dan standar keamanan pemanjatan.

Sebab, operator wisata Via Ferrata di Indonesia belum memiliki wadah atau asosiasi yang menghimpun semua pelaku atau operator wisata Via Ferrata.

"Maka dapat dipastikan belum ada kesamaan standar keamanan dan regulasi yang mengatur detail akan aktivitas wisata ini," tambahnya.

Akan tetapi, masing-masing operator bisa mengambil referensi dari pengelolaan wisata Via Ferrata yang sudah baku diatur dalam Union Internationale Association de Alpinisme (UIAA) atau juga disebut International Mountaineering and Climbing Federation.

Federasi internasional tersebut menaungi bidang pendakian gunung dan panjat tebing yang sudah mengatur tentang aktivitas Via Ferrata, baik dari segi konstruksi jalur maupun pengelolaan aktivitasnya.

Kronologi kecelakaan

Sebelumnya, AKBP Andi Nurwandi meninggal akibat kecelakaan saat naik tebing Gunung Parang, Desa Sukamulya, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (14/12/2019) sore.

Sore itu Andi beserta adik dan anaknya naik tebing Gunung Parang. Kemudian pada saat turun, tiba-tiba tali putus. Andi jatuh dari ketinggian sekitar 50 meter.

"Pada saat terjatuh masih ada detak jantung dan di perjalanan almarhum meninggal dunia sekira pukul 16.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Handreas Ardian.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/15/21592981/skywalker-via-ferrata-mount-parang-angkat-bicara-soal-kecelakaan-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke