Salin Artikel

Tipu Ratusan Korban, Keberadaan Suami Istri Pengelola Biro Umrah di Banyumas Masih Misterius

Wahyudi (31), pengurus pondok pesantren setempat saat ditemui, Minggu (15/12/2019) mengaku, tidak mengetahui keberadaan pasangan suami istri berinisial RD dan NR tersebut.

"Saya enggak tahu, terakhir di sini sudah lama sih ya, sudah hampir satu bulan. Saya enggak tahu (perginya), saya lagi tidur," kata Wahyudi.

Wahyudi mengungkapkan, beberapa waktu lalu NR sempat menghubungi anaknya melalui pesan WhatsApp.

Namun, anaknya kini telah kembali ke pondok pesantren tempatnya menimba ilmu di luar kota.

Usaha umrah sudah sejak lama

Wahyudi mengatakan, sejak pasangan suami istri tersebut pergi, ia yang mengurus pondok pesantren.

Saat ini ada sekitar 10 orang santri putra dan putri yang tinggal di pondok pesantren.

"Saya di sini sudah tiga tahun, usaha umrah sudah lama sejak sebelum saya di sini, yang menjalankan ibu. Sudah sering memberangkatkan umrah, setiap tahun," ujar Wahyudi.

Hal senada disampaikan Harti (27), salah seorang santri yang mengaku tidak mengetahui keberadaan RD dan NR.

Namun, menurut Harti, RD dan NR baru pergi lebih dari sepekan terakhir.

"Belum pulang, sekitar semingguan lebih. Tidak tahu (ke mana), tidak ngabari. Perginya pamit iya, tapi tidak tahu perginya ke mana," kata Harti yang mengaku tidak tahu mengenai bisnis umrah yang dikelola.

Diduga tipu korban hingga Rp 1 miliar

Diberitakan sebelumnya, belasan calon jemaah umrah mendatangi sebuah pondok pesantren yang sekaligus dijadikan kantor biro perjalanan umrah, Minggu. 

Namun, saat didatangi pemilik biro perjalanan sekaligus pengasuh pondok pesantren tidak ada di tempat.

Korban dugaan penipuan sekitar 127 orang dengan kerugian diperkirakan mencapai hampir Rp 1 miliar.

Selain dugaan penipuan umrah, pasangan suami istri tersebut juga diduga melakukan penipuan dengan modus investasi jual beli benda antik.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/15/20533391/tipu-ratusan-korban-keberadaan-suami-istri-pengelola-biro-umrah-di-banyumas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke