Salin Artikel

4 Kejadian Ambruknya Atap Sekolah di Berbagai Daerah: 2 Tewas, Siswa Terpaksa Belajar di Mushala

KOMPAS.com- Para pelajar SDN Keting 2 di Jalan Citra Pahlawan Nomor 33, Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jombang kaget karena ruang kelas yang sedang direhab ambruk, Sabtu (14/12/2019).

Beruntung saat kejadian, mereka sedang berada di luar ruang kelas karena mengikuti latihan upacara.

Sedangkan, para guru hendak berangkat mengikuti apel akbar di lapangan Universitas Jember.

Kejadian ambruknya atap sekolah di Indonesia tidak hanya terjadi di Jombang. Kompas.com merangkum beberapa peristiwa ambruknya atap sekolah seperti berikut ini:

Peristiwa itu terjadi saat siswa sedang mengikuti kegiatan belajar.

Akibatnya, satu guru dan satu murid meninggal dunia.

Polisi menetapkan dua tersangka dalam kejadian itu. Mereka adalah S selaku pengawas proyek dan D selaku mandor.

S dan D dinilai tidak memiliki keahlian dalam bidang konstruksi.

Hasil uji laboratorium forensik Mabes Polri menyatakan, atap gedung SDN Gentong Kota Pasuruan tidak layak dan membahayakan.

Secara teknis bahan yang digunakan untuk pemasangan atap tidak sesuai dengan spesifikasi seperti yang tertera pada kontrak.

"Galvalum, rangka baja ringan, sebagai reng atau tempatnya genteng. Breaking poinnya itu, tidak kuat dan jebol," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Gidion Arif Setiawan.

Amruknya atap kelas di Pasuruan ini mendapatkan perhatian khusus dari Mendikbud Nadiem Makarim. Ia mendatangi SDN Gentong pada Kamis (7/11/2019).

Atap ruang kelas baru di TK Negeri Semin di Desa Pundungsari, Semin, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, roboh, Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 11.30 WIB.

Atap bangunan dari baja ringan itu runtuh dalam proses pembangunan.

Peristiwa terjadi saat para siswa sudah pulang.

Guru TK Negeri Semin Ernawati mengatakan, di ruangan yang tengah diperbaiki ada tiga pekerja yang sedang bekerja di atap.

Saat genting hampir terpasang, tiba-tiba atap ambruk.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rosyid mengaku telah menerima laporan ambruknya atap.

Menurut dia, atap itu baru proses pengerjaan. Pihak kontraktor harus bertanggung jawab membenahi atap yang runtuh.

"Nanti rekanannya dan sub penyedia akan dikumpulkan beserta konsultan pengawasnya," katanya.

Robohnya atap membuat pihak sekolah kesulitan menjalankan kegiatan belajar mengajar. Sebab bangunan yang mereka pakai merupakan rumah kontrakan.

Saat peristiwa terjadi operasional sekolah belum berizin.

"Untuk urus izin, nomor 1, harus ada lahan 1.000 meter persegi. Saya enggak punya uang untuk itu. Lalu, harus ada 3 local class. Jangankan itu, tanah saja saya enggak punya di kota yang lahannya mahal ini. SLB juga izinnya harus sampai provinsi," ungkap Kepala SLB Bundaku, Anggaraeni Puspa Sari

Robohnya atap, kata dia sudah mulai sejak Juli 2019. Saat itu atap roboh sebagian.

Usai ambruknya atap, hanya ada satu ruang tersisa yang dipakai 15 anak berkebutuhan khusus untuk belajar.

Mereka pun mencari lokasi lain yang dapat digunakan sebagai tempat belajar.

Beruntung saat kejadian, para siswa sedang mengikuti latihan upacara. Sedangkan, para guru hendak berangkat mengikuti apel akbar di Lapangan Universitas Jember.

Kepala SDN Keting 2 Satram mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Galvalum langsung ambruk seketika. Anak-anak sedang latihan upacara karena Senin bertugas,” ungkapnya.

Rehab bangunan tersebut dilakukan pada 30 Agustus 2019. Namun, masih belum ada penyerahan.

“Nilai kerja sesuai di papan sekitar Rp 297 juta,” ungkapnya.

Meskipun sudah batas akhir, masih ada pengerjaan yang belum selesai. Seperti jaringan listrik yang belum terpasang.

Dampak ambruknya atap, 23 siswa kelas V belajar di musala dan perpustakaan.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis:Vitorio Mantalean, Markus Yuwono, Bagus Supriadi | Editor: Sandro Gatra, Farid Assifa, Egidius Patnistik, Rachmawati, Candra Setia Budi, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2019/12/15/19191461/4-kejadian-ambruknya-atap-sekolah-di-berbagai-daerah-2-tewas-siswa-terpaksa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke