Salin Artikel

4 Fakta Banjir di Rokan Hulu, Rumah Terendam hingga Siswa Berenang saat Sekolah

KOMPAS.com - Tingginya curah hujan yang mengguyur Kecamatan Bonai Darussalam, Rohul, Riau mengakibatkan lima desa tergenang banjir.

Ketinggian air yang mencapai sekitar satu meter, selain merendam rumah warga dan fasilitas umum, juga membuat akses jalan terputus.

Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Bonai Darussalam, M Yamin mengatakan tingginya curah hujan membuat Sungai Rokan Kiri meluap, Senin (9/12/2019).

Meski demikian, kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah tidak diliburkan.

Alasannya, karena air di sekolah tersebut belum masuk di ruang kelas. Terlebih, saat ini siswa sedang memasuki masa ujian.

Berikut fakta selengkapnya :

Menurut Yamin, akibat Sungai Rokan Kiri meluap membuat rumah warga di Desa Sontang, Desa Kasang Mungkal, Desa Teluk Sono, Desa Kasang Padang dan Desa Bonai terendam air.

Tercatat banjir menggenangi rumah warga yang didiami 1,940 KK. Bahkan ketinggian air yang menggenangi rumah warga, hingga saat ini tercatat mencapai 40-60 sentimeter.

"Untuk Desa Sontang, Desa Kasang Mungkal, dan Desa Teluk Sono, beberapa hari lalu sudah kering. Tapi sekarang naik lagi. Kalau untuk Desa Bonai dan Kasang Padang itu memang sampai sekarang banjir masih bertahan," ujar Yamin.

Selain menggenangi rumah warga, banjir di wilayah tersebut juga memutus akses jalan penghubung antar desa.

Di jalan lintas provinsi penghubung Riau-Sumut, bahkan terdapat enam titik terkena banjir.

Ketinggian air yang mencapai 60 sentimeter membuat banyak kendaraan tidak berani melintas. Hanya kendaraan besar yang berani menerjang air.

Banjir yang disebabkan karena meluapnya Sungai Rokan Kiri, terjadi sejak Senin (25/11/2019).

Meski sebelumnya sempat surut, namun saat ini genangan banjir kembali bertambah, karena curah hujan masih tinggi di hulu sungai.

Banjir yang terjadi di Desa Teluk Sono, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, menyebabkan siswa berenang untuk sampai ke sekolah.

Pihak sekolah sengaja tidak meliburkan kegiatan belajar mengajar, lantaran air dianggap belum memasuki ruang kelas. Terlebih, siswa sedang ujian memasuki semesteran.

Sekretaris Desa Teluk Sono, Hendri mengatakan ada lima sekolah yang hingga sekarang terdampak banjir.

"Di Desa Teluk Sono ada lima sekolah yang terdampak banjir. Empat SD dan 1 SMP. Tapi sekolah tidak diliburkan karena air belum masuk ke dalam kelas. Sekarang anak-anak juga lagi ujian," kata Hendri.

Dengan masih tingginya banjir yang menggenangi rumah warga, pihaknya berharap ada bantuan perahu dari BPBD untuk memudahkan aktivitas masyarakat.

Meskipun banyak rumah tergenang air, namun korban banjir memilih untuk bertahan agar dapat menjaga harta bendanya di rumah.

Untuk memfasilitasi kebutuhan para korban itu, pemerintah menyediakan posko kesehatan dan posko pengungsian bagi warga yang ingin mengungsi.

"Kita mengimbau warga tetap hati-hati dan waspada. Sebab banjir sedang naik. Dan kita enggak tahu sampai berapa tinggi naiknya banjir ini," tutup Yamin.

Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung|Editor : David Oliver Purba,Dony Aprian

https://regional.kompas.com/read/2019/12/12/15104301/4-fakta-banjir-di-rokan-hulu-rumah-terendam-hingga-siswa-berenang-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke