Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pria di Katingan Penggal Kepala dan Sodomi Siswa SD | Jual Motor Curian ke Pemiliknya Sendiri

KOMPAS.com - Berita penggal kepala dan sodomi siswa sekolah dasar, pria ini ditangkap masih menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Warga di Desa Mahup, Katingan, Kalimantan Tengah, dihebohkan dengan ditemukannya mayat tanpa kepala di bekas galian tambang ilegal, Selasa (3/12/2019), oleh warga kejadian tersebut dilaporkan ke polisi.

Diketahui, mayat tersebut berinisial H (12), siswa sekolah dasar yang merupakan warga setempat.

Setelah melalui proses pengembangan dan penyidikan yang cukup panjang, polisi akhirnya mengamankan Ahmad sebagai terduga pelaku pembunuhan sadis tersebut.

Sementara itu, berita curi motor, tak sadar jual ke pemiliknya sendiri, juga tak kalah menjadi perhatian pembaca.

Pasalnya, setelah berhasil membawa kabur sepeda motor Honda Scoppy dengan nomor polisi W 2328 BI hasil curiannya, Muhfid (42) langsung menjual motor tersebut secara online melalui info jual-beli motor yang ada di Facebook.

Ternyata, postingan Muhfid diketahui oleh pemilik motor bernama DL (35) warga Dusun Tanggungan, Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, yang kemudian mengajaknya chatting pribadi dengan berpura-pura hendak membeli motor.

Setelah sepakat dengan harga, keduanya pun bertemu, hingga akhrinya Muhfid berhasil ditangkap.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

Warga Desa Mahup, Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng), dihebohkan dengan ditemukannya mayat tanpa kepala di bekas galian tambang ilegal, Selasa.

Diketahui, jasad yang ditemukan tanpa kepala tersebut adalah H (12), siswa sekolah dasar yang merupakan warga setempat.

Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, berdasarkan laporan tersebut, pihaknya mulai melakukan pengembangan kasus.

Setelah melalui proses pengembangan dan penyidikan yang cukup panjang, polisi akhirnya mengamankan Ahmad (37) sebagai terduga pelaku pembunuhan sadis tersebut.

“Melalui hasil pemeriksaan terhadap terduga pelaku, dirinya mengakui telah membunuh dengan cara memenggal kepala H," kata Hendra saat memberikan rilis di Mapolda Kalimantan Tengah, Selasa.

Lantaran tidak merasa curiga, lanjut Dwi, pelaku antusias melanjutkan pembahasan terkait negosiasi harga dan menyepakati untuk bertemu langsung korban.

Setelah mendapati kepastian waktu bertemu, di satu sisi korban menghubungi pihak kepolisian untuk meminta bantuan.

"Begitu yakin jika motor tersebut adalah miliknya yang hilang dicuri sebelumnya, kami pun bertindak dan mengamankan pelaku. Setelah kami interogasi, dia mengakui motor tersebut hasil curian," katanya.

Setelah sempat menghilang selama tiga hari, Wina Mardiani (20), mahasiswi semester V Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ditemukan tewas terkubur di belakang kamar indekosnya yang berada di Jalan Beringing, Kecamatan Muarabangkahulu, Kota Bengkulu, Minggu (8/12/2019).

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga yang curiga dengan bau busuk dari arah belakang kamar indekos korban.

Pencarian korban mulai menemukan titik terang saat ditemukan sandal korban di belakang kos yang ditempati korban.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengenaskan dan sudah mengeluarkan bau busuk. Mayat korban ditemukan dengan kepala terbungkus karung dan kaki terikat.

"Melihat kondisi saat ditemukan, kami perkirakan bahwa korban ini sudah dikubur kurang lebih tiga hari lamanya," ungkap Kapolsek Muara Bangkahulu Kompol Jauhari.

Saat ini pihaknya sedang melakukan pengembangan dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menemukan pelaku pembunuhan korban.

"Akan terus kami dalami dan kumpulkan bukti-bukti dulu," katanya.

 

Muhammad Taufik (32), atlet cabang olahraga Modern Pentathlon Men's Beach Laser Individual peraih medali emas di SEA Games Filipina 2019, pulang kampung menaiki elf atau angkutan umum dari Bandung ke Tasikmalaya pada Senin (9/12/2019) malam.

Taufik mengaku terpaksa naik angkutan umum karena ingin segera pulang, bukan ditelantarkan.

Sehabis bersama rombongan Kemenpora di Bandung, kata Taufik, ia merasa tak enak badan sehingga memaksakan diri untuk pulang ke kampung halamannya di Cimanggu, Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya.

"Saya tak terlantar dan ditelantarkan, saya pulang duluan karena sedang sakit dan naik elf ke Tasik. Seharusnya kepulangan saya jadwalnya tanggal 11 besok. Saya sengaja berinisiatif pulang duluan dan sengaja tak mau dijemput," kata Taufik saat diwawancara bersama ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (10/12/2019).

 

Polisi menggelar rekonstruksi kasus tewasnya Zaenal Abidin (29) warga Dusun Tanjung Selatan, Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, yang dianiaya polisi.

Safrudin, paman Zaenal, mengaku sedih melihat rekonstruksi kasus penganiayaan Zaenal.

Safrudin tak bisa membayangkan bagaimana penganiayaan menimpa Zaenal oleh aparat penegak hukum.

"Iya saya lihat langsung tadi kejadiannya. Saya sangat sedih sekali, dan perihatin melihat tindakan-tindakan oknum polisi," ungkap Safrudin dengan mata berkaca-kaca di lokasi, Senin (9/12/2019).

 

Sumber: KOMPAS.com (Idham Khalid, Irwan Nugraha, Kurnia Tarigan, Hamzah Harfah | Editor: Candra Setia Budi, Robertus Belarminus, Khairina, David Oliver Purba, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2019/12/11/06430031/-populer-nusantara-pria-di-katingan-penggal-kepala-dan-sodomi-siswa-sd-jual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke